Dark/Light Mode

Basis NU Jadi Incaran Para Capres, Qodari Ungkap Peluang Duet Ganjar-Maruf Amin

Kamis, 20 April 2023 17:18 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: Humas Pemprov Jateng)
Ganjar Pranowo (Foto: Humas Pemprov Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari melihat, basis organisasi akan menjadi salah satu variabel yang signifikan di pemilihan presiden tahun 2024 yang akan datang.

Sebab, berdasarkan peta politik saat ini, belum ada calon presiden yang kuat di Jawa Timur yang notabene adalah basis suara Nahdlatul Ulama (NU).

Qodari mencontohkan, Prabowo Subianto yang memiliki basis suara di Jawa Barat, Anies Baswedan di Jakarta dan Banten, serta Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

"Nah ada satu wilayah yang sangat besar pemilihnya tetapi belum punya representasi dalam konteks ini yaitu Jawa Timur. Tetapi kalau kita bicara Jawa Timur sesungguhnya kita bicara variabel yang lain yang juga dekat yaitu NU," kata Qodari, Kamis (20/4).

Baca juga : Berdayakan UMKM, Jaringan Sandi Uno Bagikan Ratusan Takjil Di Jakarta Barat 

Dikatakan Qodari, para calon presiden punya kecenderungan untuk mencari calon wakil presiden dari NU. Sebab, dari demografi pemilih muslim di Indonesia, sebesar 35 persen-45 persen berafiliasi kepada organisasi NU atau anggota NU.

Meski demikian, Qodari menilai, calon wakil presiden yang potensial akan dipilih merupakan nama-nama yang punya afiliasi dengan NU atau bagian dari keluarga besar Nahdliyin.

"Pertama Mahfud MD, kedua Erick Thohir yang juga keluarga besar Ansor/Banser dan ketua Harlah satu abad NU, bisa dilihat juga yang NU adalah Khofifah Gubernur Jawa Timur dan Muslimat NU, serta Muhaimin Iskandar dari PKB," ungkap Qodari.

Dari sekian nama yang beredar, Qodari menyebut satu nama yang potensial untuk dipilih jadi calon wakil presiden tapi tidak pernah muncul ke permukaan, yaitu Ma'ruf Amin.

Baca juga : Kyai Muda Jatim Gelar Sedekah Sayur Di Pasar Ngasem, Pedagang: Sangat Bermanfaat Bagi Kami

"Bukan mustahil Ma'ruf Amin itu nanti bisa dipilih lagi untuk calon wakil presiden berikutnya, terutama oleh PDI Perjuangan," terangnya.

Qodari beralasan, sosok Ma'ruf Amin bukan orang baru dalam pemerintahan dan sudah memiliki pengalaman berpasangan dengan Presiden Jokowi yang notabene adalah kader PDI Perjuangan.

Sehingga akan sangat mudah bagi PDI Perjuangan untuk menggandeng Ganjar dengan Ma'ruf Amin.

"Kenapa? Ya ini kan seperti melanjutkan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin," jelas Qodari.

Baca juga : 85 WNI Korban Gempa Turki Bakal Pulang Ke Tanah Air

"Kalau tesis saya berlaku dan benar, maka Mas Ganjar akan berpasangan dengan Ma'ruf Amin," tambahnya.

Qodari juga tidak menampik kabar bahwa ada kemungkinan PPP berkoalisi dengan PDIP dan menyodorkan nama Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden. 

Namun Qodari mengingatkan, peluang Sandi sangat kecil karena tidak memiliki kaki di NU.

"Jadi (Sandiaga Uno) ya Nahdlatul Ulama itu bisa dibilang nggak dapat, bisa saja mengambil lewat PPP-nya, tetapi PPP itu tidak kuat di Jawa Timur, tetapi kuatnya selama ini di Jawa Barat walaupun kecenderungannya juga mengalami penurunan karena banyak permasalahan di masa lalu," tandas Qodari. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.