Dark/Light Mode

Waspadai Potensi Politik Adu Domba Jelang Pemilu 2024

Sabtu, 10 Juni 2023 22:01 WIB
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid. (Foto: Istimewa)
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid meminta masyarakat Indonesia mewaspadai potensi adu domba menjelang Pemilu 2024. Berupa, ekstremisme, radikalisme, dan tindakan intoleran berkedok agama.

"Harus diwaspadai oleh masyarakat Indonesia adalah kemampuan dan keahlian kelompok politik khilafah mengembangkan lisannya untuk mengadu domba anak bangsa. Menyampaikan narasi yang isinya hanya kebencian untuk memecah belah. Itu yang harus diwaspadai," ujar Habib Syakur, melalui keterangan tertulis, kepada RM.id, Sabtu (10/6).

Ulama asal Malang Raya ini mengingatkan, tokoh nasional, tokoh politik, termasuk partai politik harus mendeteksi upaya-upaya perpecahan yang dibuat kelompok khilafah, kelompok ekstremisme, radikalisme, dan intoleransi.

Baca juga : Megawati: Rakernas III PDIP Konsolidasi Pemenangan Pemilu 2024

"Kelompok khilafah ini sebenarnya sudah membuat teror dengan narasi-narasi dan hasutan yang mereka buat," sebutnya.

Analisanya, kelompok radikalisme ekstremisme khilafah ini akan melakukan segala cara agar Indonesia dengan ideologi Pancasila ini bisa dipecah-belah. Salah satunya dengan kampanye terselubung.

"Sekarang kan teror memakai lisan. Karena tidak bisa melakukan teror fisik, maka sekarang yang dilakukan teror dengan lisan agar persatuan negara kita pecah. Maka bangsa Indonesia harus waspada," jelasnya.

Baca juga : Bahas Kerjasama Politik, Zulhas Sambangi Mega Siang Ini

Contohnya, narasi-narasi yang perlu diwaspadai seperti menyebut Indonesia negara thogut, mengatakan Pancasila sesat, lalu ada yang minta Presiden Jokowi dimakzulkan.

"Macam-macam upaya dan narasi yang mereka ciptakan tujuannya untuk memecah-belah persatuan kita," katanya.

Selanjutnya, Habib Syakur menilai aksi kampanye negatif harus dicegah sedini mungkin menjelang Pemilu 2024. Agar, suasana kondusif tetap terjaga di tengah-tengah pemilu. Termasuk, mengatakan bahwa ada upaya penjegalan pencapresan.

Baca juga : Parpol Rame-rame Puji Komitmen Jokowi Sukseskan Pemilu

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat (Jakpus), Presiden Joko Widodo mengajak rakyat Indonesia menolak politisasi identitas dan agama pada pemilu 2024. Jokowi ingin seluruh rakyat menyambut Pemilu 2024 dengan kedewasaan hingga suka cita.

"Saudara-saudara sebangsa, se-Tanah Air. Toleransi, persatuan, dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kokoh," kata Jokowi dalam pidatonya di sisi Selatan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).

"Oleh sebab itu, saya mengajak kita semuanya untuk menolak ekstremisme, menolak politisasi identitas, menolak politisasi agama," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.