Dark/Light Mode

Dibuka Jokowi, Sidang Umum ke-44 AIPA Kawal Stabilitas Kawasan ASEAN

Senin, 7 Agustus 2023 14:38 WIB
Sidang Umum ke-44 AIPA (Foto: Istimewa)
Sidang Umum ke-44 AIPA (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi membuka Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA), di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/8). Ketua DPR Puan Maharani dan Sekretaris Jenderal AIPA Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman mendampingi Jokowi dalam pembukaan itu. Ketiganya secara bersama-sama menekan tombol tanda dibukanya Sidang Umum ke-44 AIPA.

“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, Sidang Umum ke-44 AIPA secara resmi saya buka,” kata Jokowi.

Sidang Umum ke-44 AIPA ini mengusung tema ‘Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN’ atau ‘Parlemen yang Responsif untuk ASEAN yang Stabil dan Sejahtera". Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana mengatakan, tujuan utama Sidang Umum AIPA ini secara politik mendorong stabilitas kawasan. Yaitu, bagaimana AIPA menjaga kawasan ASEAN, betul-betul stabil dan yang terus terjaga.

Baca juga : Sambut Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta, BKSAP DPR Gelar Run and Ride

“Kita harus mampu secara mandiri mengawal segala permasalahan atau tantangan di kawasan ASEAN ini untuk menjaga stabilitas politik, keamanan dan juga untuk menjaga kesejahteraan kawasan. Karena, kawasan ASEAN ini merupakan kawasan yang sangat strategis ke depan, dan memang kawasan yang banyak dilirik karena mempunyai data tarik yang besar,” ungkapnya.

Selain itu, menurutnya, sidang umum ini juga akan membahas isu penanganan demokrasi di Myanmar, merealisasikan SDG'S, dan isu upaya mewujudkan ekonomi hijau. Pembahasan sejumlah isu di Sidang Umum AIPA juga akan melibatkan parlemen perempuan AIPA, parlemen muda AIPA.

"Seperti isu kesetaraan gender pada komite perempuan, isu keterlibatan pemuda pada komite kepemudaan, komite politik, ekonomi, sosial dan komite organisasi yang membahas berbagai isu internal AIPA juga tentunya akan mengangkat isu sawit nikel, isu konflik Rusia Ukraina, Myanmar, SDGs dan green ekonomi," ucapnya.

Baca juga : AIPA Akan Sidang Ke-44 Di Jakarta, Bertujuan Jaga Stabilitas Kawasan ASEAN

Putu menambahkan, Indonesia sebagai Ketua AIPA mendorong lima poin konsensus agar diterapkan dan diimplementasikan oleh Myanmar yang saat ini dipimpin Junta Militer, karena terjadi pengambilalihan kekuasaan secara tidak demokratis.

“Memang ada keinginan, Parlemen Indonesia untuk mengundang parlemen yang demokratis dipilih oleh rakyat Myanmar, yaitu Committee Representing Pyidaungsu Hluttaw (CRPH). Tentu kita juga harus melihat negara-negara asean lainnya. Dan tentu kita juga harus menghargai pendapat negara-negara asean lainnya,” ujarnya.

Lima poin konsensus untuk diterapkan dan diimplementasikan oleh Myanmar, pertama, tidak adanya kekerasan, setop konflik yang terjadi. Kedua, agar semuanya kembali damai. Ketiga, adanya mediasi dari spesial envoy.

Baca juga : Pemkab Muba Komit Jaga Netralitas ASN

"Keempat, isu-isu yang berhubungan dengan human right atau kemanusiaan harus dijaga karena banyak pengungsi jangan sampai merugikan masyarakat yang tidak berdosa. Terakhir, justru ASEAN mengirim utusan/envoy untuk mengawal proses demokratisasi di Myanmar. Itulah poin-poin dari five point konsensus yang ingin kita capai,” ungkapnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, hadir Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Fraksi Golkar Kahar Muzakir, dan Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.