Dark/Light Mode

Sowan Ke Nyai Sinta Nuriyah, Ganjar: Menyambung Sanad Perjuangan Gus Dur

Minggu, 13 Agustus 2023 21:42 WIB
Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo sowan Kepada istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8). (IST)
Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo sowan Kepada istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8). (IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo sowan kepada istri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8) malam.

Saat pertemuan dengan Sinta, Ganjar mengaku menjadikan sosok Gus Dur dan sang ayah Presiden keempat RI itu Abdul Wahid Hasyim sebagai inspirasi dalam bernegara.

"Pertama, terkait hukum, seperti diceritakan Gus Dur dalam tulisannya, hukum positif yang berlaku di Indonesia telah mengakomodasi aspek penting dalam hukum Islam atau syariat di dalamnya, yaitu ketahanan (deterrence)," kata Ganjar dalam keterangan persnya, Minggu (13/8).

Baca juga : Wali Kota Pagar Alam: Mending Saya Pensiun

Menurut Gubernur Jawa Tengah itu, hukum positif ke depan perlu adil dan bisa ditegakkan tanpa pandang bulu seperti yang dicita-citakan Gus Dur dan Wahid Hasyim.

"Bukan tumpul ke bawah dan tajam ke atas, kemudian menjadi kunci keberhasilan negara atas rakyatnya. Dalam hal ini, adalah mewujudkan baldatun thoyibatun wa rabun ghofur," kata Ganjar.

Kepada Sinta, Ganjar juga mengaku belajar dari Gus Dur dan Wahid Hasyim untuk menerima Pancasila sebagai azas tunggal.

Baca juga : Ganjar Milenial Gelar Penyuluhan Pembuatan Makanan Bergizi Di Wonogiri

"Dengan begitu, kata Gus Dur, perjuangan-perjuangan memakmurkan dan memajukan Indonesia seperti amanat dalam lima sila Pancasila bisa diwujudkan. Khususnya terkait mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Ganjar juga mengakui sempat tidak memahami maqashidu syar’iah atau maksud-maksud hukum Islam.

"Dari tulisan dan pemikiran Gus Dur, lah saya mengetahuinya. Bahwa di dalamnya ada unsur hifzul mal (menjaga harta), hifzul nafs (menjaga jiwa), hifzul din (menjaga agama), hifzul aql (menjaga akal), dan hifzul nasl (menjaga keturunan)," kata Ketua Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu.

Baca juga : Sukses Tekan Angka Stunting, Ganjar Ngaku Dibantu Kekuatan Gotong Royong Warga

"Semua unsur itu seperti diungkapkan Gus Dur yang menjadi dasar ulama-ulama NU, termasuk Kiai Wahid Hasyim untuk kemudian memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebab, semua hal tersebut mustahil terwujud di bawah penjajahan," ujarnya.

Ganjar kepada Sinta juga mengaku bangga jika disebut sebagai santri dari Gus Dur, karena gagasan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu sesuai untuk bangsa.

"Sejak lama, kalau ada orang tanya, saya sering dengan bangga mengaku sebagai santri Gus Dur, karena saya merasa gagasan Gus Dur memang tepat untuk bangsa ini. Dan saya jadikan landasan dalam mengemban setiap jabatan politik yang diamanahkan kepada saya, bahkan makin kemari seluruh gagasan Gus Dur makin relevan," ujar dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.