Dark/Light Mode

Perempuan Harus Jadi Teladan Penanggulangan Intoleransi dan Radikalisme

Rabu, 30 Agustus 2023 23:04 WIB
Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Wahid (Foto: Istimewa)
Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Wahid (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kaum perempuan berjasa besar dalam berbagai aspek kehidupan. Kaum perempuan juga identik sebagai figur yang menjadi teladan keluarga, terutama anak-anak. Karena itu, perempuan bisa menjadi garda terdepan dalam melakukan deteksi dini terhadap intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang bisa menyasar anak-anak.

Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Wahid mengatakan, ketika seorang ibu berkiprah untuk mengaktualisasikan potensi diri, sebetulnya dia juga melakukan pendidikan anak secara langsung tanpa harus mengatakan apa-apa. Seorang ibu yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan mulia, pasti akan menjadi contoh yang baik pula bagi anak-anaknya.

“Misalnya, ada seorang ibu yang berjualan di pasar untuk membantu nafkah keluarga, anaknya akan terinspirasi melihat bagaimana ibunya bekerja keras dan menjaga kepercayaan para pelanggannya. Demikian juga bila perempuan menjadi polwan atau menjadi prajurit, maka itu sekaligus menjadi pesan kepada anak-anaknya, bahwa ibunya juga berkhidmat untuk bangsa,” tutur Alissa, di Jakarta, Rabu (30/8).

Baca juga : Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Penanggulangan Dampak Polusi Bagi Kesehatan

Alissa menekankan pentingnya peranan orang tua dalam membentuk kualitas generasi muda. Perempuan yang menjadi seorang ibu memiliki porsi besar dalam membentengi anak-anaknya dari paham yang tidak membangun kebaikan bersama, bisa berupa tafsir keagamaan maupun ideologi yang menyimpang.

Menurut Alissa, pengaruh ibu sangatlah besar terhadap anak-anaknya karena ia bisa menata nilai-nilai yang ingin ditanamkan sejak dini. Ikatan batin ibu terhadap anaknya bahkan telah terbentuk ketika anak masih di dalam kandungan.

“Apa yang dibaca dan didengarkan ibu juga bisa mempengaruhi anak, dan ini sudah ada risetnya. Kalau misalnya ibu ini dari sejak masa kehamilan dia mendengarkan khutbah agama yang baik-baik, maka anaknya juga mendapatkan asupan yang baik di dalam kandungan. Tetapi kalau misalnya si ibu yang sedang hamil mengikuti ceramah agama yang mengajarkan kebencian, maka kebencian pula yang akan dikenal oleh bayinya,” imbuhnya. 

Baca juga : Pakar Lingkungan: PLTA Solusi Atasi Perubahan Iklim

Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) menerangkan, jika pengasuhan seorang ibu dilakukan dengan penuh kasih sayang, maka anaknya pun menjadi pribadi yang penuh kasih sayang. Kalau ibunya penuh dengan kemarahan dan kebencian, maka anaknya pun juga penuh dengan kemarahan dan kebencian.

Dia lalu menceritakan, ada beberapa kasus anak-anak yang dicoba untuk direkrut untuk menjadi anggota ISIS, namun justru gagal karena anak-anak ini punya kekebalan bawaan terhadap paham radikal. Kegagalan rekrutmen kelompok radikal terhadap beberapa anak dan remaja disebabkan oleh kokohnya pondasi pemahaman agama yang moderat dari para orang tuanya. Kesimpulannya, anak-anak bisa memiliki vaksin ideologi secara alami jika para orang tua bisa memberi pemahaman tentang moderasi beragama dan memiliki komunikasi yang baik dengan anak-anaknya.

“Karena anak-anak ini dekat dengan orang tuanya, secara sadar dan mandiri mereka berhasil menolak ideologi radikalisme. Kedekatan yang terbangun ini membuat anak-anak ingat ajaran orang tuanya yang membuat mereka tidak tega jika sampai terpengaruh paham radikal dan membuat orang tua mereka kecewa,” terang Alissa.

Baca juga : Pembangunan 47 Tower Rusun ASN Di IKN Telan Anggaran Rp 9,4 Triliun

Untuk itu, Alissa berpesan agar generasi muda Indonesia bisa menjadi lebih baik dari generasi sebelumnya, maka semua stakeholders harus mau terlibat secara langsung. Sebagai orang tua yang bertanggung jawab, tidaklah pantas rasanya jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan dunia pendidikan. Pendidikan formal maupun informal hanya bisa berjalan dengan baik kalau pendidikan anak di keluarga masing-masing juga berjalan dengan baik,” pungkas putri sulung Presiden ke-4 RI ini.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.