Dark/Light Mode

Pakar Lingkungan: PLTA Solusi Atasi Perubahan Iklim

Rabu, 30 Agustus 2023 16:49 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar Lingkungan Universitas Indonesia (UI) sekaligus Founder/CEO Environmental Institute, Mahawan Karuniasa menyatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan kontributor penting memangkas emisi Indonesia.

"PLTA ini adalah kontributor penting pangkas emisi dan tentu menjadi solusi mengatasi perubahan iklim. Bahkan faktor emisi dari sub-sektor pembangkit pada tahun 2050 jauh berkurang menjadi hanya 3 persen saja dibandingkan kebijakan tanpa percepatan," ujarnya, di Seminar Transisi Energi Menghadapi Perubahan Iklim di Universitas Sumatera Utara, Rabu (30/8).

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organisation (WMO) memperingatkan temperatur global kemungkinan besar akan terlampaui di atas 1,5 derajat Celsius secara temporer pada 5 tahun ke depan.

Baca juga : BPJamsostek Salurkan Santunan 183 Juta Bagi Petugas Haji Indonesia

Menurut Mahawan, fakta tersebut tentu saja akan berdampak pada meningkatnya bencana hidrometeorologis, seperti banjir, longsor, dan angin ekstrem di Indonesia.

"Transisi energi sangat penting untuk menghadapi perubahan iklim dan pada saat bersamaan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat karena pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan," tegasnya.

Mahawan menambahkan, sumber emisi Indonesia akan beralih dari aktivitas berbasis lahan ke sumber emisi dari sektor energi.

Baca juga : China-ASEAN Makin Lengket Dengan Diplomasi Budaya Dan Kuliner

"Sehingga agenda energi bersih Indonesia perlu prioritaskan PLTA selain penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) pada pembangkit yang masih menggunakan batubara," tukasnya.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Rahmawaty menyampaikan bahwa dalam implementasi transisi energi, pembangunan pembangkit listrik di lapangan dapat diintegrasikan dengan manajemen konservasi serta pelestarian ekosistem hutan.

Seminar juga menghadirkan Dirjen EBTKE, Zeira Salim Ritonga Anggota DPRD Sumatera Utara, serta Rektor Universitas Negeri Medan Prof. Bahruddin.

Baca juga : Ayo, Aksi Konkret Atasi Polusi

Sesuai Agenda Net Zero Emission (NZE), Indonesia akan mencapai emisi bersih atau seimbang antara emisi dan penyerapan yang dilakukan pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.