Dark/Light Mode

Kota Sorong Punya Perpustakaan, Jadi Modal Pembangunan Ekonomi

Selasa, 7 November 2023 13:54 WIB
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kiri) bersama Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kota Sorong, Selasa (7/11). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando (kiri) bersama Pj Wali Kota Sorong Septinus Lobat meresmikan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kota Sorong, Selasa (7/11). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kota Sorong, Papua Barat, kini punya Gedung Layanan Perpustakaan Umum yang representatif. Perpustakaan tersebut diresmikan Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Septinus Lobat bersama Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando, Selasa (7/11).

“Perpustakaan tidak hanya pusat informasi dan rekreasi pengetahuan tapi juga sebagai modal awal membangun kekuatan ekonomi melalui buku-buku yang bermanfaat,” ujar Septinus, dalam peresmian itu.

Septinus menyadari, pembangunan daerah bukan infrastruktur saja, melainkan juga sumber daya manusi. Nah, salah satu cara membangun kualitas manusia adalah dengan menyediakan sumber-sumber pengetahuan. Perpustakaan di era ini sudah bertransformasi dengan pembelajaran aplikatif berbasis masyarakat serta dapat memaksimalkan pemanfaatan teknologi yang ada.

Septanus berjanji, perpustakaan daerah ke depan tidak hanya menyajikan koleksi fisik, tapi juga buku digital (e-book). Utamanya buku bertemakan life skill atau kecakapan sebagai bekal masyarakat untuk pro aktif, kreatif, solutif, dan berani menghadapi problem hidup. 

“Kemajuan suatu suku atau bangsa tidak serta merta didapatkan, tapi ada jalan yang harus ditempuh. Salah satunya dengan membaca,” tambahnya. 

Baca juga : Fadel Puji Keberhasilan Pembangunan Di Ranah Minang

Kreativitas dan inovasi menurut Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando, merupakan syarat mutlak dalam ekosistem literasi yang bersumber dari pengetahuan. “Perpustakaan adalah lembaga yang me-manage pengetahuan karena memiliki stok pengetahuan. Oleh karena itu, aktivitas membaca wajib untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang,” ujar Syarif Bando. 

Kontribusi besar perpustakaan dalam pengembangan SDM turut diakui Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi. Dalam pidato yang disiarkan secara virtual, Budi Arie mengatakan, era digital memang sudah merambah di banyak aspek kehidupan, termasuk perpustakaan. Artinya, kemajuan teknologi akan lebih optimal jika dibarengi kecakapan digital masyarakat yang mumpuni.

Kenapa demikian? Kepala Badan Pengembangan SDM Kemenkominfo Hary Budiarto mengatakan, Indeks Masyarakat Digital (IMD) Indonesia pada 2022 berada pada posisi 37,80 dari skor maksimum 100. Masih jauh dari ideal. “Indonesia masih di bawah skor rata-rata ASEAN,” ungkap Hary.

IMD mengukur kompetensi dan keterampilan masyarakat dalam penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan. Penilaian IMD berdasarkan empat pilar, yaitu keterampilan digital, pekerjaan, pemberdayaan, serta infrastruktur dan ekosistem.

Sejumlah langkah percepatan dilakukan untuk mengikis disparitas IMD. Perpustakaan pun diminta mendorong keberadaannya sebagai sumber informasi sehingga pemahaman masyarakat tentang pengetahuan digital lebih membaik.  

Baca juga : Bamsoet Tegaskan, Golkar Siap Lanjutkan Pembangunan Nasional

“Masyarakat sudah mengarah kepada kemampuan tapi belum diberdayakan sehingga harus di-support dengan pembelajaran online, pelatihan e-commerce, dan penyediaan buku-buku online. Ini yang perlu ditingkatkan. Kami pun berencana membangun center of excellent di bidang digital yang berada di pusat Kota Sorong," tambah Hary.

Dalam sesi talk show Peningkatan Indeks Liteasi Masyarakat (PILM), Kepala Pusat Data dan Informasi Perpusnas Taufiq A Gani menjelaskan, perpustakaan bukan sekadar buku tapi sekumpulan aktivitas untuk perbaikan kesejahteraan. Dan aset fisik infrastruktur tidak ada makna jika tidak ada aktivitas. Pun, kehadiran digital dalam perpustakaan sudah menjadi bagian dari ekosistem  

“Ekosistem perpustakan terbentuk dengan dukungan leadership (kepemimpinan), communication (komunikasi), collaboration (kolaborasi), dan sustainable (keberlanjutan)," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Perpustakaan IAIN Kota Sorong Rabiudin mengemukakan, 

 literasi merupakan investasi terbesar yang dapat dimiliki masyarakat Kota Sorong. Masa sekolah dan kuliah adalah waktu yang tepat untuk belajar lebih banyak. Karena orang-orang besar pasti besar dengan buku-buku bacaan. “Kebiasaan berliterasi cocok dipraktikkan di usia muda,” imbuhnya. 

Baca juga : OSO: Aceh Punya Potensi Topang Ekonomi Bangsa

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada anak-anak muda Kota Sorong untuk aktif membaca. Apalagi teknologi sudah memberikan kemudahan akses membaca. Akses ini yang harus dimanfaatkan. “Yang diperlukan adalah semangat karena sumber informasinya sudah banyak melimpah,” pungkas Rabiudin.

Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kota Sorong menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 senilai Rp 10 miliar. Di sela-sela kegiatan peresmian dilakukan juga dilakukan pengukuhan Jemimah Elisabeth sebagai Bunda Literasi Kota Sorong periode 2023-2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.