Dark/Light Mode

Vaksin Bio-TCV Milik Bio Farma Resmi Dapat Izin Edar di Indonesia

Sabtu, 11 November 2023 07:16 WIB
Vaksin konjugat tifoid TCV Bio-TCV milik Bio Farma resmi mendapatkan izin edar di Indonesia dari BPOM. (Foto: Istimewa)
Vaksin konjugat tifoid TCV Bio-TCV milik Bio Farma resmi mendapatkan izin edar di Indonesia dari BPOM. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Institut Vaksin Internasional (IVI) mengumumkan vaksin konjugat tifoid (TCV) Bio-TCV milik Bio Farma resmi mendapatkan izin edar di Indonesia. Setelah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas pengawas obat dan makanan di Indonesia.

“Dengan adanya bukti bahwa perubahan iklim dan meningkatnya resistensi antimikroba berdampak pada prevalensi dan tingkat keparahan demam tifoid, pencegahan penyakit melalui vaksinasi merupakan langkah kunci untuk pengendalian tifoid. Kami menantikan PQ WHO dari Bio-TCV dan pengenalannya ke pasar kesehatan global," kata Wakil Direktur Jenderal, Klinis, Penilaian, Regulasi, Evaluasi IVI, Dr. Sushant Sahasrabuddhe dalam keterangan resminya diterima Jumat (10/11/2023).

Bio-TCV adalah vaksin polisakarida Vi yang terkonjugasi dengan protein pembawa toksoid difteri (Vi-DT), yang awalnya dikembangkan di IVI dan dialihkan ke Bio Farma pada tahun 2014.

Sejak awal, cakupan program pengembangan vaksin bersama ini meliputi pengembangan praklinis dan uji klinis Fase I-III yang diikuti dengan dukungan teknis melalui perizinan lokal dan pengajuan prakualifikasi (PQ) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : Pengamat: Dinasti Politik Membonsai Demokrasi Yang Ada Di Indonesia

Perizinan ini diperuntukkan bagi Perusahaan Aliansi Vaksin untuk membeli vaksin tersebut untuk digunakan dalam penggunaan kesehatan masyarakat secara global.

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, adanya perizinan vaksin konjugat tifoid (Bio-TCV) dari BPOM merupakan bukti komitmen Bio Farma terhadap kesehatan global dalam memerangi penyakit menular melalui penyediaan vaksin yang aman.

Menurut Shadiq, Bio TCV tidak diragukan lagi akan menjadi alat penting dalam pencegahan infeksi tifoid yang memberikan perlindungan terhadap penyakit ini sejak usia sembilan bulan.

"Keberhasilan pengembangan Bio-TCV ini merupakan bukti komitmen Bio Farma terhadap kesehatan global, memerangi penyakit menular melalui penyediaan vaksin yang aman dan berkhasiat serta memenuhi standar kualitas internasional," ucap Shadiq.

Baca juga : Roposo Resmi Meluncur di Indonesia

IVI dan Bio Farma mengonfirmasi keamanan dan imunogenisitas dosis tunggal Vi-DT dan tidak kalah dengan kontrol TCV yang telah memenuhi syarat WHO dalam uji klinis fase III di tiga ibu kota provinsi di Indonesia.

Dengan hasil penelitian ini, BPOM menyetujui vaksin tersebut untuk digunakan secara nasional pada individu usia sembilan bulan hingga 45 tahun.

Bio Farma akan mengajukan dokumen untuk WHO PQ, yang jika tercapai akan menambah TCV dengan harga terjangkau ke pasar publik global yang akan tersedia untuk negara-negara berpenghasilan rendah melalui Global Alliance Vaccine Innitiative (GAVI).

Demam tifoid adalah penyakit demam yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh Salmonella typhi yang terutama menyerang anak-anak dan orang dewasa muda.

Baca juga : Ariston Experience Center yang Pertama, Resmi Hadir Di Indonesia

Menurut WHO, diperkirakan terdapat 11 hingga 20 juta kasus tifoid setiap tahunnya, sebagian besar terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Vaksinasi telah terbukti menjadi strategi pencegahan yang efektif dalam mengendalikan demam tifoid, meskipun hanya ada dua vaksin yang telah memenuhi syarat oleh WHO saat ini.

IVI bekerja sama dengan produsen vaksin di seluruh dunia untuk menyediakan lebih banyak TCV di pasar publik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.