Dark/Light Mode

Ketemu Dubes Saudi, Menag Yaqut Bahas Persiapan Haji 2024 Dan Visa

Minggu, 10 Maret 2024 21:26 WIB
Menag bersama Dubes Arab Saudi untuk Indonesia di Menteng, Jakarta, Minggu (10/3)
Menag bersama Dubes Arab Saudi untuk Indonesia di Menteng, Jakarta, Minggu (10/3)

RM.id  Rakyat Merdeka - Yaqut Cholil Qoumas melakukan pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi. 

Menteri Agama Indonesia ini datang ke rumah Duta Besar Arab Saudi di Menteng, Jakarta, Minggu (10/3). Kedua pejabat negara ini  membahas persiapan Haji 1445 H/ 2024 M dan masalah Visa Mujamalah.

Menag dalam kunjungannya menyampaikan, bahwa persiapan haji tahun 2024 berjalan lancar. Bahkan Indonesia menjadi negara pertama yang melakukan kontrak dengan Pemerintah Arab Saudi terkait pelayanan penyelenggaraan untuk Jemaah Haji Indonesia, sehingga mendapatkan tempat terbaik di Mina.

"Saya senang sekali, persiapan haji 2024 ini berjalan lancar. Kami menyelesaikan kontrak pertama dibandingkan negara lain, dan kami diberikan tempat terbaik di Mina saat bertemu Menteri Haji di Arab Saudi," jelas Menag dikutip lama kemenag.

Baca juga : Kemenag Gelar Rakornas Penguatan Moderasi Beragama

Namun, Menag yang juga akrab disapa Gus Men ini mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Salah satunya adalah pelayanan visa haji yang dibatasi hanya sampai 20 Syawal 1445 H. 

Menurutnya, jemaah Indonesia biasanya selalu berubah di menit akhir, sedangkan Pemerintah ingin memaksimalkan kuota yang telah diberikan pihak Arab Saudi.

"Tambahan kuota haji yang diberikan ke presiden dari pangeran harus terserap maksimal," ujarnya.

Selain itu, Menag juga mengungkapkan perhatiannya terkait penerbitan Visa Mujamalah. Karena menurut Gusmen, Pemerintah tetap perlu memonitoring para jemaah haji yang menggunakan visa mujamalah sehingga tetap bisa menjamin kenyamanan, keamanan hingga keselamatan jemaah.

Baca juga : Ketemu Dengan Paloh, Jokowi Akui Bahas Perpolitikan

"Karena di UU kami, menggunakan visa apapun harus melalui Pemerintah. Kalau di luar pemerintah harus dari travel. Kami harap ada pengaturan di haji yang akan datang ini bagi jemaah yang menggunakan Mujamalah. Agar tidak berangkat sendiri-sendiri. Sehingga keamanan dan keselamatan terjamin dari pemerintah," ujarnya.

"Saya harap jemaah tetap menggunakan travel selama perjalanan, sehingga semua bisa dipantau dan dilayani dengan baik, serta menghindari agar di sana tidak terbengkalai," lanjutnya.

Sementara Dubes Arab untuk Indonesia, Faisal merasa senang dengan persiapan haji yang dilakukan Indonesia. Apalagi, jemaah Indonesia juga mendapat tempat terbaik di Mina.

Ia juga berharap kuota yang diberikan Pangeran kepada Presiden Jokowi bisa mengurangi antrean keberangkatan haji. 

Baca juga : Ketemu Dubes Norwegia, Menteri Siti Bahas Pengurangan Emisi

Karena itu, Ia pun mengusulkan untuk membuat tim khusus yang terdiri dari pemerintah Arab dan Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan masalah-masalah serta mencari solusi cepat terkait penyelenggaraan haji 2024.

"Saya mengusulkan dibuat tim dari kami dan Kemenag. Kami mengharap bisa menyelesaikan hal-hal seperti itu. Saya kira Kemenag sudah berpengalaman. Sekecil apapun bisa diselesaikan agar efektif dan harus bekerja lebih intensif," ujar Faisal.

Sementara terkait visa Mujamalah, Faisal pun setuju dengan Menag. Ia memastikan bahwa jemaah yang ingin mendapatkan visa Mujamalah harus juga membeli paket perjalanan. 

"Membeli dulu peket pejalanannya baru mendapat visanya. Ini menghindari hal-hal yang tidak diinginkan juga," tegasnya.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.