Dark/Light Mode

Jelang 14 Februari, JAMMI Ingatkan Bahaya Hoaks Dan Fitnah

Senin, 12 Februari 2024 11:05 WIB
Hoaks jelang Pemilu. Foto: Ilustrasi
Hoaks jelang Pemilu. Foto: Ilustrasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI) mengingatkan, hoaks dan fitnah yang merajalela jelang pemungutan suara 14 Februari mendatang.

Koordinator Nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi menegaskan, hoaks dan fitnah bisa menyebabkan perpecahan antara anak bangsa.

Ditegaskan, Pemilu adalah agenda lima tahun sekali. Sedangkan persaudaraan, selamanya. Jangan gadaikan persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa.

Baca juga : SIM Keliling Tangsel Senin 12 Februari, Cek Disini Lokasinya

"Apalagi kalau hoaks dan fitnah sudah menjadi cara kotor yang dipilih. Hoax dan fitnah bisa memecah belah bangsa dan sejarah mencatat sejumlah negara perang disebabkan hoaks dan fitnah," imbau Irfaan dalam keterangan persnya, Senin (12/2/2024).

Irfaan mencontohkan Suriah yang hancur dipicu oleh berita bohong atau hoax. Padahal, Suriah adalah negara makmur, indah, dan damai.

"Sejak 2011 hancur dibarengi masuknya media sosial. Kehancuran dimulai dengan maraknya berita hoaks yang merajalela," ingatnya.

Baca juga : Renanda Bachtar: Semua Sudah Makin Terang Benderang

Untuk itu, JAMMI menyerukan, masyarakat tidak mudah percaya pada hoaks dan fitnah menjelang pemungutan suara. JAMMI mengajak cek dan ricek terlebih dahulu dan kritis sebelum mempercayai suatu berita atau informasi.

"Menjaga persatuan itu adalah kewajiban setiap individu. Berarti melawan hoaks dan fitnah yang akan menggangu kondusifitas juga wajib hukumnya," tegasnya.

JAMMI menekankan, Pasal 56 Ayat (4) PKPU Nomor 15 Tahun 2023, selama masa tenang, media massa cetak, media daring, media sosial, dan Lembaga Penyiaran dilarang menyiarkan berita, iklan, rekam jejak, atau bentuk lainnya yang mengarah kepada kepentingan Kampanye Pemilu yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemilu.

Baca juga : Jelang Pilpres, Waketum MUI Ingatkan Hati-hati Pilih Presiden Dan Wapres

Karenanya, sebaiknya para elit menahan diri dan tidak bikin masyarakat bingung. Atau bahkan membuat mereka terpancing emosi yang bisa memicu konflik horizontal.

"Kita jaga sama-sama rumah yang kita cintai bernama Indonesia ini dengan perilaku-perilaku yang arif dan bijaksana. Tidak menciptakan atau menyebar hoaks yang mengancam persatuan, termasuk menyebarkan berita, konten yang merugikan salah satu paslon peserta Pemilu," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.