Dark/Light Mode

Bertemu LDII Purbalingga, Bamsoet: Indonesia Bukan Negara Sekuler ataupun Agama

Jumat, 26 Januari 2024 21:59 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, sebagai negara yang Berketuhanan Yang Maha Esa, agama menduduki peran penting dan strategis dalam kehidupan berbangsa. Rumusan sila pertama Pancasila, pada prinsipnya menegaskan bahwa bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan. Indonesia bukanlah negara sekuler yang sama sekali tidak melibatkan unsur agama dalam urusan negara, namun juga tidak dimaknai sebagai negara agama yang melandaskan salah satu agama sebagai dasar konstitusi.

"Negara menjamin kemerdekaan setiap individu untuk memeluk agamanya masing-masing, dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya. Serta menjalankan ajaran agamanya dengan cara yang berkeadaban, yaitu hormat-menghormati satu sama lain," ujar Bamsoet, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR hari ke-9 dalam kunjungannya ke Dapil VII Jawa Tengah bersama DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (26/1).

Baca juga : Kumpulkan Pemuda Pancasila Purbalingga, Bamsoet Sosialisasi 4 Pilar MPR

Hadir antara lain Deputi Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Konstitusi Sekretariat Jenderal MPR Hentoro Cahyono, Wakil Ketua DPW LDII Jawa Tengah Khotikul Husen, serta Ketua DPD LDII Purbalingga Kusno Raharjo.

Ketua DPR ke-20 ini memaparkan, selaras dengan peran agama yang begitu sentral kedudukannya dalam kehidupan berbangsa, maka eksistensi organisasi keagamaan juga memiliki peran yang signifikan. Baik sebagai entitas kelembagaan yang menaungi berbagai aktivitas umat beragama, maupun sebagai mitra strategis pemerintah dalam urusan keagamaan. 

Baca juga : Meutya Hafid: Indonesia Terus Perkuat Alutsista Seluruh Matra

"Salah satu peran penting ormas keagamaan dalam kehidupan berbangsa adalah membangun cipta kondisi untuk mewujudkan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini penting, karena selain isu agama memiliki sensitivitas tinggi, jika kita merujuk pada ribuan kasus kekerasan dan diskriminasi, tidak sedikit yang ditengarai berlatar belakang persoalan agama, atau disangkutpautkan dengan agama," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini memaparkan, fenomena aksi kekerasan dan radikalisme yang mengatasnamakan agama, serta pecahnya konflik sosial dengan latar belakang agama, mengindikasikan bahwa masih ada sebagian kelompok masyarakat yang memaknai ajaran agama secara sempit. Masih ada fanatisme berlebihan dalam menjalankan ajaran agama yang dapat menjadi ancaman dan mencederai semangat persatuan dan kesatuan. 

Baca juga : Bertemu Paguyuban Eks Kades, Bamsoet Dorong Peningkatan Kemandirian Pangan

"Di sinilah makna penting kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR yang kita selenggarakan pada hari ini. Pembangunan karakter dan jatidiri bangsa melalui pemasyarakatan nilai-nilai Empat Pilar MPR diharapkan mampu mengatasi fenomena melemahnya wawasan kebangsaan," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.