Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kemenag Imbau Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Berangkat Haji Dengan Visa Non Haji
Minggu, 5 Mei 2024 16:54 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran berangkat haji dengan visa non haji.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Kemenag Anna Hasbie menyusul banyaknya tawaran berangkat dengan beragam visa non haji, seperti visa petugas haji, visa ummal, visa ziarah, hingga multiple.
"Berhati-hati terhadap tawaran berangkat dengan visa non haji," pesan Anna Hasbie di Jakarta, Minggu (5/5).
"Saat ini, kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Jemaah jangan tergiur hingga tertipu tawaran berangkat dengan visa non haji," sambungnya.
Baca juga : Kuota Haji Indonesia Sudah Terpenuhi, Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Visa Non Haji
Anna menegaskan bahwa kuota haji Indonesia sudah terpenuhi, dengan total 241.000 jemaah untuk tahun 1445 H/2024 M. Ia pun mengingatkan bahwa visa haji memiliki aturan yang ketat dan otoritas Saudi akan melakukan pemeriksaan intensif.
"Saudi tahun ini semakin memperketat aturan visa haji. Mereka sudah menyampaikan kepada kita terkait potensi penyalahgunaan penggunaan visa non haji tahun ini," sebut Anna.
Lebih lanjut, Anna menjelaskan bahwa tahap pelunasan biaya haji sudah ditutup dan proses penerbitan visa jemaah sedang berlangsung.
Sampai akhir pekan lalu, sudah lebih dari 195 ribu visa jemaah haji reguler yang sudah terbit. Hal sama juga untuk jemaah haji khusus, sudah memasuki tahap penerbitan visa jemaah.
Baca juga : Tim SAR Bagi 5 Tim Cari 2 Anak Perempuan Hilang Usai Banjir Dan Longsor Di Luwu
Jemaah haji reguler akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024, sementara jemaah haji khusus akan mulai terbang pada 23 Mei 2024.
"Kami memahami antusiasme masyarakat untuk beribadah haji. Tapi publik juga jangan sampai tertipu oleh oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan dengan menjanjikan keberangkatan dengan visa non haji," harapnya.
Tahun lalu, sebutnya, banyak kasus jemaah yang akhirnya dideportasi setibanya di Arab Saudi.
Anna juga mengingatkan bahwa risiko yang ditanggung jemaah yang berangkat dengan visa non haji sangat besar, selain tidak bisa beribadah haji dan mengalami kerugian materi, jemaah juga tidak bisa masuk ke Saudi hingga 10 tahun ke depan.
Baca juga : Merapi Batuk Lagi, BPPTKG Imbau Warga Tidak Beraktivitas Di Daerah Berbahaya
"Ingat, risiko yang ditanggung besar," pungkas Anna.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya