Begini Pesan Cagub Jakarta Ridwan Kamil

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Gubernur Jakarta, Golkar Ridwan Kamil berpesan, agar kepedulian terhadap perubahan iklim (climate change), harus jadi aksi nyata. Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara di Indonesia Net-Zero Summits (INZS) 2024, di Djakarta Theater XXI, Sabtu (24/8/2024).

INZS 2024 adalah konferensi iklim yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). Acara ini merupakan ruang pertemuan bersama bagi menteri, pejabat, diplomat, aktivis, selebriti, pemuda, masyarakat sipil, dan berbagai kalangan lainnya untuk membicarakan isu iklim, khususnya di Indonesia.

Baca juga : Menkeu Sri Mulyani Dianugerahi ‘Climate Hero Award‘

Mantan Gubernur Jawa Barat itu menegaskan, perubahan iklim adalah krisis global yang dapat membinasakan segala aspek. Mulai dari ekosistem hingga ekonomi umat manusia. Sehingga, semua pihak harus peduli dengan krisis ini.

"Saya berbagi apa yang sudah saya lakukan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Menanam pohon. Kemudian, target energi terbarukan kita melebihi 5 persen. Kemudian, melakukan work from home secara permanen, mengurangi pergerakan, mengurangi polusi dan sebagainya," ujarnya.

Ridwan Kamil. [Foto: Larasati Dyah Utami/RM.id]]

Baca juga : Top of Mind Cagub Jakarta: Anies Teratas, Ahok Dan Ridwan Kamil Membuntuti

INZS 2024 mengangkat tema “S.O.S. Neraka Bocor: Climate Avengers Assemble!”. Tema ini dipilih untuk menyerukan darurat kondisi bumi, yang suhunya semakin mendekati neraka, alias melewati titik kritis 1,5℃.

RK atu kang Emil --sapaan akrab Ridwan-- menekankan pentingnya aksi nyata serta gotong royong untuk mencegah bencana dan kehancuran. "Saya memotivasi, bergeraklah sesuai dengan sepatu masing-masing. Jika kalian masih muda, ya jadi relawan. Kalau punya kuasa, ya gunakan kekuasaan itu untuk peduli terhadap isu lingkungan," ujarnya.

Baca juga : Retno: Perbedaan Agama Jangan Picu Ketegangan

Politisi Partai Golkar ini juga memotivasi anak muda agar membeli produk lokal dan mengurangi konsumsi barang impor. Sebab, barang impor juga menyumbang karbon dari cara pengirimannya.

"Sekali impor, karbonnya besar sekali. Naik kapal dan lain sebagainya. Membeli produk UMKM itu juga bagian dari climate action, atau aksi iklim yang paling sederhana, yang bisa dilakukan," pesannya. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.