Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bilang Jokowi Tak Paham Pancasila

Gerung Tinggal Tunggu Apesnya

Kamis, 5 Desember 2019 09:20 WIB
Rocky Gerung. (Foto: Twitter@Rocky G)
Rocky Gerung. (Foto: Twitter@Rocky G)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rocky Gerung kembali memancing kontroversi. Kali ini ia menyebut Presiden Jokowi tak paham Pancasila. Banyak pihak marah dengan ucapan mantan pengajar filsafat Universitas Indonesia (UI) itu. Bahkan, ada yang mengacam melaporkan ke Polisi.

Kini, Gerung tinggal menunggu apesnya. Pernyataan itu dilontarkan Gerung saat menjadi pembicara di Indonesia Lawyers Club (ILC) TvOne, yang membahas tema “Maju-Mundur Izin FPI”, Selasa malam kemarin.

Saat mendapat kesempatan bicara, Gerung tak hanya ngomong soal FPI, tapi juga Pancasila. Dia bilang, Presiden hafal Pancasila, tapi tidak memahaminya.

“Presiden juga nggak ngerti Pancasila, kan. Dia hafal tapi ng gak paham. Kalau dia paham, dia nggak berutang gitu. Kalau dia paham, dia nggak naikin BPJS. Kalau dia paham, dia nggak melanggar Undang-Undang Lingkungan,” ucapnya, melebar ke mana-mana.

Baca juga : Jokowi Nebeng Lord Didi, Sebarkan Pancasila ke Sobat Ambyar

Mendengar pernyataan itu, politisi PDIP Junimart Girsang, yang turut hadir di acara itu, langsung panas. Dia mengancam Gerung akan melaporkan pernyataannya ke Polisi.

“Pak Presiden adalah kader dari PDI Perjuangan. Melalui forum ini dan atas izin dari pengurus, saya akan melaporkan. Saya akan melaporkan bahwa Pak Gerung sudah menghina simbol negara pada malam hari ini,” ancam Junimart.

Pernyataan Gerung itu juga banyak diperbincangkan warganet di Twitter. Hingga tadi malam, tagar #GerungHinaPresiden masih nangkring di daftar trending topik. Kanal YouTube ILC yang mengunggah video berisi pernyataan Gerung dengan judul “Rocky Gerung: Presiden Juga Nggak Ngerti Pancasila!” sempat tidak bisa diakses.

Namun, tadi malam tayang kembali. Hanya saja, ada bagian dari video tersebut yang dipotong. Kendati demikian, potongan video yang menyebut Presiden tidak paham Pancasila ini sudah beredar di berbagai platform sosial media. Bagaimana respons Istana?

Baca juga : Jokowi Pasang Target 2 Besar

Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, membela Jokowi. Moeldoko menyatakan, Gerungmenggunakan kaca mata kuda saat menghubungkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan dengan Pancasila.

Moeldoko menerangkan, beban yang ditanggung negara untuk membiayai BPJS Kesehatan memang berat. Karena itu, ia meminta Gerung tidak mengaitkannya dengan Pancasila. “Jadi, kalau itu berat, maka kan harus ada upaya untuk meringankan beban APBN kan itu. Jadi, jangan melihatnya langsung dikaitkan de ngan Pancasila,” ucapnya, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, kemarin.

Stafsus Presiden, Dini Shanti Purwono, terlihat enggan menanggapi pernyataan Gerung itu. “Jadi, dari Istana, kami merasa tidak perlu menanggapi,” kata Dini, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, kemarin.

Pernyataan kontroversial tadi bukan yang pertama dilontarkan Gerung. Dia sudah berkali-kali. Pada April 2018, juga di acara ILC, Gerung pernah menyebut kitab suci adalah fiksi. Atas ucapan itu, Gerung dilaporkan ke Polisi oleh Heddy Setya Permadi alias Abu Janda. Gerung dianggap menyinggung isu permusuhan bertema SARA (suku, ras, agama dan antar golongan).

Baca juga : Pengusaha Ciputra Meninggal Dunia di Singapura

Namun, Polisi tak melanjutkan laporan itu. Gerung pun selamat. Kemudian, pada Mei 2019, Gerung kembali dilaporkan ke Polisi. Kala itu, terkait dengan sebuah unggahan di Facebook yang mengatasnamakan dirinya, menyebut Jokowi culas, licik, dan rakus. Selain kerap disebut menghina Jokowi, Gerung juga dilaporkan atas dugaan penghinaan terhadap Haji Agus Salim. Sejumlah warga yang mengatasnamakan “Anak Na gari” melaporkan Gerung ke Polda Sumbar, pada 5 Maret 2019.

Melihat kondisi ini, pengamat politik Ujang Komarudin menyarankan Gerung untuk mengerem. Jika keseringan mengeluarkan kata-kata kontroversial, dia bisa apes dan kepleset. “Selain itu, dia juga bakal diserang balik oleh para pendukung Jokowi,” katanya, tadi malam.  [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.