Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Cuaca Berpotensi Ekstrem, Masyarakat Kudu Waspada Dan Siaga
Senin, 18 November 2024 07:25 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Intensitas hujan di sejumlah wilayah Indonesia mulai tinggi, bahkan berpotensi ekstrem. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada dan melakukan langkah antisipasi terhadap kondisi cuaca yang sedang terjadi.
Mengutip laman meteo.bmkg.go.id, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam sepekan terakhir, terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Di antaranya, Yogyakarta, Riau, Kalimantan Utara, Papua, Papua Tengah, Jabodetabek, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Barat.
Berdasarkan analisa BMKG, peningkatan intensitas hujan dipicu sejumlah fenomena atmosfer, seperti gelombang Kelvin dan Rossby yang memperkuat pembentukan awan hujan. “(Pembentukan awan hujan) ini diperkuat dengan pengaruh lokal dan regional, seperti belokan dan perlambatan angin,” jelas BMKG dalam keterangannya, dikutip, Minggu (17/11/2024).
Baca juga : Anies Dukung Pramono, RK-Suswono Nggak Jiper
Lebih lanjut, BMKG mengungkapkan, fenomena Dipole Mode negatif dapat memicu peningkatan awan hujan di sejumlah wilayah Indonesia. Pasalnya, ada lapisan udara lokal yang tidak stabil.
“Masyarakat diimbau untuk waspada dan melakukan langkah antisipasi terhadap kondisi cuaca yang berpotensi ekstrem ini,” tulis BMKG.
Terkait gelombang laut selama bulan November, BMKG menyatakan, Siklon Tropis USAGI dan MAN-YI masih aktif di utara Indonesia. Kedua siklon itu bisa memicu gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa perairan Indonesia, seperti di Samudra Pasifik pada utara Maluku hingga Papua, dan Laut Natuna Utara.
Baca juga : Pasokan Sering Mati, Airnya Bau Dan Kotor
“BMKG juga mengimbau masyarakat di sekitar perairan tersebut (Samudra Pasifik di utara Maluku dan Papua, serta Laut Natuna) waspada terhadap gelombang tinggi yang dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan perikanan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengaku khawatir dengan perubahan cuaca yang sedang terjadi. Dia meminta masyarakat melakukan kesiapsiagaan bencana, untuk mengantisipasi jatuhnya korban.
Selain itu, Abdul juga meminta seluruh Pemerintah Provinsi (Pemprov), untuk lebih aktif dalam mengimplementasikan kesiapsiagaan bencana, termasuk memeriksa kondisi pohon-pohon dan baliho di ruang publik, untuk menghindari pohon tumbang akibat angin kencang dan hujan deras.
Baca juga : Kroasia Vs Portugal, Aksi Panggung Lapis Kedua
“Sebanyak 70 persen dari kejadian bencana di minggu tanggal 4 sampai 11 November adalah kejadian cuaca. Puting beliung, angin kencang dan seterusnya,” jelas dia.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya