Dark/Light Mode

Bertemu CEO Australia

Jokowi: Indonesia Sangat Terbuka dan Pilihan Tepat Untuk Investasi

Senin, 10 Februari 2020 21:59 WIB
Presiden Jokowi pada pertemuan Indonesia-Australia Roundtable Business, di Hyatt Hotel Canberra, Senin (10/2). (Foto: Humas/Dindha Moerti).
Presiden Jokowi pada pertemuan Indonesia-Australia Roundtable Business, di Hyatt Hotel Canberra, Senin (10/2). (Foto: Humas/Dindha Moerti).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa Indonesia sangat terbuka untuk bisnis sehingga pilihan untuk bekerja sama sangat tepat. 

“Saya merasa bangga pada siang hari ini bertemu para pebisnis dari berbagai sektor yang berasal dari Australia dan Indonesia. Kunjungannya, ke Australia bukanlah yang pertama baginya, namun yang pertama dalam periodenya menjadi Presiden,” ujar Jokowi pada pertemuan Indonesia-Australia Roundtable Business, di Hyatt Hotel Canberra, Senin (10/02). 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan 5 prioritas kerja kabinet yang dipimpinnya. Yaitu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan, Penyederhanaan Peraturan, Debirokratisasi, Transformasi Ekonomi dari Ekonomi berbasis Sumber Daya Alam (SDA) menuju Ekonomi berbasis Pelayanan Modern dan Manufaktur. 

“Anda mungkin telah melihat pengembangan infrastruktur yang telah dilaksanakan selama 5 tahun terakhir, seperti jalan tol, pelabuhan, bandara baru, pembangkit listrik, dan pengembangan infrastruktur yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lebih dari 5% selama 5 tahun terakhir,” tambahnya. 

Baca juga : Jokowi Sebut IA-CEPA Bakal Tingkatkan Keterbukaan Perdagangan Dan Investasi

Pengembangan infrastruktur, menurut Presiden, adalah aset jangka panjang berkelanjutan yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Prioritas lainnya, menurut Presiden, adalah pengembangan SDM. “Saya yakin kita dapat bekerja sama dengan baik dengan Australia pada sektor ini. Saya menyambut baik kerja sama Indonesia dengan Universitas Monash,” ujarnya. 

Terkait iklim investasi, Presiden berjanji akan terus memperbaiki dengan membuat regulasi Omnibus Law. 

“Omnibus law akan akan menyederhanakan semua peraturan dan mengkondusifkan iklim investasi. Target Omnibus Law paling lambat pada semester pertama 2020,” tambahnya. 

Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, Presiden menyampaikan bahwa proteksionisme dapat membawa keberuntungan dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang kebijakan itu tidak akan membantu untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. 

Baca juga : Keliling Australia, Jokowi Bahas Perdagangan Bebas

Menurut Presiden, dirinya merasa bersyukur bahwa Indonesia dan Australia berbagi pandangan yang sama dalam menciptakan ekonomi terbuka yang saling menguntungkan dan adil. 

Untuk itu, Presiden menyambut baik selesainya ratifikasi perjanjian IA-CEPA. “Kami harus menyakinkan bahwa implementasi IA-CEPA membawa keuntungan bagi rakyat di kedua negara. Kita harus yakin perubahan seperti CEPA dapat memberikan keuntungan bersama dan solusi yang baik bagi kedua pihak,” ujarnya. 

Untuk itu, IA-CEPA bukan hanya menghapus tarif kedua negara, tetapi juga akan membuka kesempatan investasi bagi Australia dalam banyak sektor. 

Ia juga berharap akan membuka arus orang di kedua negara. Secara keseluruhan, Presiden menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia sangat kokoh. 

Baca juga : Watsons Indonesia Target Buka 200 Gerai Tahun Ini

Dengan adanya pemikiran terkait IA-CEPA, Presiden meyakini akan membawa hubungan ekonomi kedua negara menjadi meningkat. 

“Kita harus fokus pada kerja sama yang menghasilkan hasil konkret dalam 100 hari setelah ratifikasi IA-CEPA. Melalui kesepakatan ini, masyarakat kedua negara akan mengerti bahwa IA-CEPA dapat membawa manfaat bagi kedua negara,” tambahnya. 

Kerja sama ekonomi strategis akan didukung oleh kerja sama geostrategis yang kokoh. Menurut Presiden, Indonesia dan Australia merupakan partner di ASEAN, IndoPasifik, dan dalam berbagai isu lainnya sehingga tidak ada alasan bagi kedua negara untuk tidak membangun hubungan yang kuat. “Saya mengundang seluruh yang hadir untuk meningkatkan kerja sama investasi di Indonesia” pungkasnya [KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.