Dark/Light Mode

Denny JA Raih Penghargaan Tingkat ASEAN dari Presiden Sastra Sabah

Minggu, 15 Maret 2020 13:33 WIB
Denny JA (Foto: Istimewa)
Denny JA (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Badan Bahasa dan Sastra Sabah, Datuk Jasni Matlani, mengabarkan bahwa pihaknya sepakat memberikan penghargaan kepada Denny JA berupa “Sastra Kemanusian dan Diplomasi ASEAN”. Kabar itu disampaikan Jasni melalui surat resmi ke Denny JA.       

“Semoga penghargaan ini ikut menjadi penanda. Bahwa tak hanya di dunia politik, bisnis, dan jurnalisme, di dunia sastra pun selalu terjadi inovasi,” ungkap Denny JA, menanggapi penghargaan sastra tingkat ASEAN tersebut, Minggu (15/5).      

Baca juga : Menpora Minta Pegawainya Tingkatkan Pelaporan LHKPN

Dalam penghargaan tersebut, Denny JA dianggap berjasa membuat terobosan, melahirkan dan mempopulerkan puisi esai hingga ke tingkat negara ASEAN. Melalui inovasi itu, puisi melampaui fungsi tradisionalnya. Bahkan, kisah hubungan dua negara di ASEAN atau dinamika batin masyarakat di negara ASEAN bisa dikisahkan melalui puisi esai.        

"Puisi esai menjadi cara baru bertutur untuk meriwayatkan kisah. Sudah terbit beberapa buku dalam bentuk puisi esai yang ditulis penyair Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan Thailand. Membaca puisi esai yang mereka tulis, kita membaca batin dan kultur hubungan manusia di antara negara ASEAN," turut Denny JA.      

Baca juga : Taspen Sabet Penghargaan Emerging Industry Leader

Telah terbit pula 2019 buku hasil lomba puisi esai tingkat ASEAN, berjudul “Yang Sunyi dan Terasing” di 2019. Penulisan puisi esai bahkan sudah dilombakan di negara ASEAN.        

Denny JA merasa senang puisi esai yang dibidaninya bisa ikut menjembatani kerja sama budaya antarpenulis negara ASEAN. Ke depan, Denny akan mengumpulkan 10 penyair. “Saya akan kumpulkan 10 penyair Palestina dan Israel. Mereka diharapkan mengekspresikan kisah dan mimpi hubungan dua negara itu melalui puisi esai," ucapnya.       

Baca juga : Presiden dan Menkes Saja Masih Tersenyum

Kini Denny sedang menuntaskan 34 skenario film dari 34 provinsi tentang drama manusia dalm kearifan lokal masing-masing provinsi. "Ini mungkin yang pertama kali terjadi, serial skenario film ini semua berdasarkan puisi. Yaitu puisi esai," ujar Denny. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.