Ngumpulin Siswa Khawatir Jadi Klaster Baru Corona

 Sebelumnya 
Dsnoegraha mengungkap kekesalannya. Dia menyarankan anak-anak yang tidak mampu membeli paket internet sekalian saja belajar di sekolah. “Toh, di balai RW juga kumpul-kumpul juga,” katanya. “Sekalian masuk sekolah aja kalo gitu mah,” tegas Johanted. 

NIXON_HIPPY mengungkap fakta, tidak semua orang tua mampu untuk menanggung biaya internet dan perangkat sekolah daring. Dia bilang, ada seorang buruh cuci pakaian terpaksa bayar cicil HP di toko untuk anaknya agar bisa belajar di rumah. 

Baca juga : Sesak Napas, Aishwarya dan Putrinya Dirawat di RS Karena Corona

“Tapi dia kurang paham kalau harus ada biaya lagi untuk pulsa internet setiap bulan,” ungkapnya. “Untuk daerah pedesaan jauh dari kota, minim sinyal, bahkan kuota tidak terbeli. Bahkan, ada beberapa yang tidak punya smartphone. Untuk keperluan sehari-hari ae sulit, popo ya ndak dipikir alternatif laen. Misal paling tidak tiap kelurahan di pedesaan, pendopo ato balai dusun dipasang Wifi Gratis..,” kata Samid_aj1899. 

Sementara, Ruangcerita9 mendukung Risma menjadikan balai RW sebagai ruang belajar. Dia bilang, kebijakan Risma sangat solutif. Dia mengakui tidak bisa menghentikan risiko, tapi bisa diperkecil. “Tidak ada yang sempurna, lockdown pun tidak dimungkinkan,” ujarnya. 

Baca juga : Dubes Singapura Rajin Diskusi Virtual, Khawatir Kasus Impor Corona

“Ini bagus sih, keep up the good work bu, lessen the drama,” kata Fonoondrum. “Gunakan balai RW untuk tempat pendidikan, baru terjunkan guru sekota. Semoga bisa mengajar di sana, baik SD-SMA untuk mengajar di sana waktu 2-3 jam,” ujar Maanusia_bodoh. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.