Dark/Light Mode

Pilkada Di Saat Corona

Jokower Bertingkah Seperti Oposisi

Sabtu, 26 September 2020 07:34 WIB
Komika dan sutradara Ernest Prakasa. (Foto: iat)
Komika dan sutradara Ernest Prakasa. (Foto: iat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sikap ngotot pemerintah yang tetap menggelar Pilkada di saat Corona, bikin kesal banyak pihak. Saking kesalnya, para pendukung Presiden Jokowi di Pilpres lalu ambil sikap berlawanan. Bahkan di dunia maya, tingkah para Jokower (pendukung Jokowi) ini menyampaikan kritiknya seperti oposisi.

Para Jokower yang menyampaikan kritik pada Jokowi umumnya berasal dari kalangan musisi hingga kome­dian. Padahal saat Pilpres 2019, para musisi ini terang­terangan men­ dukung pasangan Jokowi-­Ma’ruf Amin.

Siapa saja mereka? Komika se­kaligus sutradara Ernest Prakasa. Sutradara film Cek Toko Sebelah ini sejak pekan lalu, gemar melontarkan kritik pada Jokowi terkait Pilkada. Mulai dari kritik langsung, dibalut satir dan nyinyir sampai bernada sarkas, sudah dia tuliskan. Sampai tadi malam, kritikan Ernest masih terus mengudara. Dan tiap cuitannya selalu mendapat banyak respons dari netizen.

“Saya dukung Jokowi pas pilpres. Sekarang tugas saya bukan membela, tapi mengkritisi. Menurut saya, itu cara mendukung yang baik,” tulis @ernestprakasa, ditulis Senin lalu, saat mengawali berbagai kritikannya soal digelarnya Pilkada pada Desember nanti.

Sehari kemudian Ernest berkicau lagi. Dia bilang, calon kepala daerah yang tetap mengadakan kerumunan massa ketika kampanye ini sebenarnya punya niat baik, yaitu menyejahterakan warganya. “Tapi ya supaya lebih gam­ pang sejahtera, warganya harus diku­rangi dulu,” kicaunya.

Baca juga : Azis: Pidato Jokowi Ingatkan Semangat Asia-Afrika Dan GNB

Tak lama dia berkicau lagi. Dia heran kenapa Pilkada tetap digelar pa­dahal kondisi jelas­-jelas lagi tak kon­dusif. “Saya nggak paham,” ujarnya. Followernya memberikan banyak jawaban. Mulai dari yang mendukung sampai yang kontra.

Setelah mendengar beberapa jawa­ban, Ernest menarik kesimpulan. “Saya sudah tidak percaya pada keseriusan pemerintah menjaga kese­hatan dan keselamatan rakyat. Pakai masker, cuci tangan, hindari kerumu­nan sebisa mungkin. Mari jaga diri kita masing-­masing,” kicaunya.

Berbagai kritikan itu ia tutup tadi malam dengan cuitan bernada sar­kas. “Penambahan kasus harian baru mendekati 5 ribu kok ribut minta Pilkada ditunda. Rakyat kita ada 270 juta, yang idup masih sisa banyak. Semangat terus ya bapak2 ibu2 kam­ panyenya! Gelorakan gairah kekua­ saan anda!,” serunya.

Unggahan Ernest dikomentari Rizal Ramli. “Good sense Ernest,” timpal Rizal.

Jokowers berikutnya, yakni Dokter sekaligus penyanyi dr Teuku Adifitrian atau biasa dipanggil dr Tompi. “Tunda Pilkada,” tulis @dr_tompi, dalam huruf kapital semua.

Baca juga : BNPB Kerahkan Helikopter Untuk Daerah Terpencil

Menurut Tompi dilanjutkannya Pilkada dengan ke­putusan membolehkan konser musik akan berpotensi membawa petaka. “Kagak pake konser ajaa udah keok... ini masih dibolehin konser???,” kicaunya. Ia pun mengajak rekan se­sama musisi untuk menolak tampil di acara Pilkada. “Kita harus men­cerdaskan orang­-orang yang akan terpaksa kita pilih,” cetusnya.

Perwakilan artis pendukung Jokowi yang kini menjadi pengkritik selan­jutnya adalah Hanung Bramantyo. Sutradara spesialis film layar lebar ini ikut menyampaikan unek­-uneknya soal Pilkada di saat Corona.

“Sepengetahuan saya di lapangan mengatur ratusan crew untuk patuh pada protokol Covid saja sulit banget. Apalagi ratusan ribu orang saat Pilkada. Please mohon dikaji ulang Pak Jokowi,” kata Hanung melalui akun Twitternya, @Hanungbramantyo, Rabu (23/9).

Eks Politisi PAN Abdillah Toha juga ikut melontarkan kritik. Padahal, dia juga tercatat sebagai barisan pendu­ kung Jokowi. Dia bilang, ada kesan kuat pemimpin nasional tidak lagi mendengar rakyat. Suara partai dan oligarki lebih penting. “Contohnya rakyat minta Pilkada ditunda tdk di­ gubris,” kicau @AT_AbdillahToha. 

Salah satu followernya menimpali singkat. “Maaf Bib. Bukan kesan, tapi fakta,” ujar @fyathir. “Suara rakyat, suara NU dan Muhammadiyah sebagai penopang utama negara pun diabai­ kan,” tuntasnya.

Baca juga : Pemerintah, KPU Dan DPR Kenapa Sih Tak Peka Situasi

Bahkan Ulama karismatik KH Mus­tofa Bisri atau Gus Mus ikut meng­kritik sikap ngotot pemerintah soal Pilkada. Lewat akun Twitternya, Gus Mus memposting sebuah berita terkait konser dangdut yang digelar Wakil Ketua DPRD Tegal yang sempat viral.

“Rakyat, minimal yg diwakili NU dan Muhammadiyah, telah meminta Pemerintah menunda Pilkada Seren­ tak. Tapi tampaknya pemerintah masih yakin dengan kemampuannya menjaga dan menanggulangi dampak pandemi. Kita khawatir yg yakin hanya yg di Atas sana. Di bawah seperti dlm berita ini?,” cuit Gus Mus dengan melam­ pirkan link berita. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.