Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dipecat Karena Covid-Gate

Jenderal Nana Tidak Merana

Jumat, 20 November 2020 07:46 WIB
Irjen Nana Sudjana (Foto: Istimewa)
Irjen Nana Sudjana (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Irjen Nana Sudjana jadi korban kasus pelanggaran protokol kesehatan Corona yang dilakukan pendukung Rizieq Shihab. Nana dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Metro Jaya. Apakah Nana merana? Ternyata, tidak. Dengan besar hati, Nana menerima pencopotannya. 

Kemarin, Nana menyampaikan salam perpisahan. Hal itu dia utarakan saat berkunjung ke Kampung Ledug, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Di sana, dia meninjau lokasi program Kampung Sehat Ketahanan Pangan sekaligus panen raya tanaman palawija bersama warga. Acara ini dihadiri Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0506 Tangerang Kolonel Infantri Bambang Hery Tugiono, dan Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyanto. 

"Ini bisa dikatakan, ya mungkin sekalian pamitan di masa akhir pengabdian saya selaku Kapolda Metro Jaya," ujar Nana saat memberi sambutan. Dia berseragam lengkap, dengan masker dan sarung tangan kuning. 

Kemarin, hari terakhir Nana menjabat Kapolda Metro Jaya, yang diembannya sejak sejak 8 Januari 2020. Hari ini, dijadwalkan, Nana akan melepas jabatan Kapolda Metro Jaya yang diembannya sejak 8 Januari 2020. Dia dipindahkan sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri. Serah terima jabatannya akan dilakukan pagi ini. Posisi Kapolda Metro Jaya yang ditinggalkannya, diisi Irjen Muhammad Fadil Imran, yang semula menjabat Kapolda Jawa Timur. 

Baca juga : Anies Merasa Tidak Bersalah

Alumni Akpol 1988 ini mengaku biasa saja dengan pencopotan itu. Dia menganggap, mutasi sebagai hal biasa dalam organisasi. 

"Sama dengan TNI, gitu kan. Saya rasa di Pemda juga demikian," imbuh jenderal polisi bintang dua ini. 

Selama 10 menit memberi sambutan, Nana lebih banyak bicara soal Covid-19 di ibu kota. Dia menyinggung angka Covid-19 di DKI yang sempat melandai. Tapi, beberapa kegiatan berpotensi memunculkan klaster baru. Mulai dari demonstrasi menolak Omnibus Law, demonstrasi di Kedubes Prancis, sampai penyambutan kepulangan Rizieq. "Tapi, itu merupakan suatu dinamika yang wajar," imbuhnya. 

Eks Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) itu pun berpesan kepada masyarakat untuk tetap menegakkan protokol kesehatan, demi melawan Corona. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Baca juga : Wamenag: Moderasi, Jalan Tengah Memahami Agama

"Kepatuhan kita kepada protokol kesehatan ini harga mati," pesan Nana.  

Setelah itu, Nana ikut memanen puluhan kilogram jagung, kangkung, dan berbagai buah-buahan di lahan tersebut. Dia tampak senang dan menikmati kegiatan terakhirnya sebagai Kapolda Metro Jaya. 

Saat wartawan ingin bertanya soal pencopotan, Nana tak mau menjawab. Dia hanya bersedia diwawancarai mengenai kegiatan panen palawija. 

Nana, disebut-sebut merupakan salah satu perwira tinggi Polri yang potensial menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis yang akan pensiun Januari tahun depan. Apakah pencopotan itu bakal memengaruhi peluangnya jadi Tribrata 1? Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang Kepolisian, Bambang Rukmanto menjawab, tidak. 

Baca juga : Sampoerna Bantu Putus Covid-19 dan Gerakan Ekonomi Melalui GPM

Bambang menjelaskan, Koorsahli Kapolri bukan posisi "mati". Koorsahli merupakan posisi strategis, meski tak memegang tongkat komando lagi. Kini, tinggal bagaimana Nana memanfaatkan momentum pencopotan tersebut menjadi nilai tambah bagi dirinya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.