66 Ribu Jiwa Di 4 Kecamatan Di Kabupaten Bandung Terdampak Banjir

RM.id  Rakyat Merdeka - Empat kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terdampak banjir dengan tinggi muka air beragam hingga 100 cm. Ribuan rumah terendam genangan. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Seperti dilaporkan bnpb.go.id, banjir tersebut salah satunya dipicu hujan berintensitas tinggi pada Minggu (10/11). Curah hujan menyebabkan debit Sungai Citarum meluap. 

Baca juga : Risma Pindah Kantor Ke Jakarta, Relawan Anies Rapatkan Barisan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat, 4 kecamatan terdampak. Yaitu Soreang, Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Dari empat kecamatan itu, sebanyak 8 wilayah administrasi setingkat desa atau kelurahan terdampak banjir. Yaitu Desa Cincing (Kecamatan Soreang), Desa Dayeuhkolot dan Kelurahan Pasawahan (Dayeuhkolot), Kelurahan Baleendah dan Andir (Baleendah), Desa Bojongsoang, Bojongsari, dan Tegaluar (Bojongsoang).

Data BPBD Kabupaten Bandung per Senin (11/1), pukul 06.00 WIB, sebanyak 20.409 KK atau 66.400 jiwa terdampak banjir. BPBD memonitor adanya pengungsian di Kecamatan Dayeuhkolot. Jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan petugas. 

Baca juga : Jawa-Bali PSBB Ketat, OJK: Layanan Keuangan Tetap Beroperasi

Rincian sementara jumlah warga terdampak di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Dayeuhkolot 8.719 KK/26.078 jiwa, Baleendah 9.208 KK/33.252 jiwa, dan Bojongsoang 2.482 KK/7.070 jiwa. Sedangkan, di Kecamatan Soreang, petugas masih melakukan pendataan. Total kerugian materiil sementara yang terendam di tiga kecamatan adalah rumah 10.572 unit, sekolah 28 unit, dan tempat ibadah 46. 

Kabupaten Bandung merupakan wilayah langganan banjir. Dilihat dari InaRISK, wilayah ini merupakan salah satu kawasan dengan potensi banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 29 kecamatan dengan potensi bahaya tersebut, di antaranya keempat kecamatan yang mengalami banjir. 

Baca juga : Bupati Zaki: Siapa Bilang Layanan UGD Di Kabupaten Tangerang Tutup?

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga, khususnya di tengah puncak musim hujan yang masih akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat dapat menggunakan aplikasi Info BMKG untuk mengetahui prakiraan curah hujan hingga tingkat kecamatan. Masyarakat yang tinggal di kemiringan, khususnya di kemiringan lebih dari 30 derajat untuk lebih waspada, terlebih apabila terjadi hujan di wilayah hulu. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.