Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BMKG: Gempa Sulbar Tergolong Gempa Kerak Dangkal Yang Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

Jumat, 15 Januari 2021 23:48 WIB
BMKG: Gempa Sulbar Tergolong Gempa Kerak Dangkal Yang Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

RM.id  Rakyat Merdeka - Gempa bumi tektonik M6,2 yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat dan telah mengakibatkan 42 orang meninggal dunia merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake, yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif.

Hasil analisis ini diperoleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), setelah memperhatikan lokasi pusat gempa atau episenter dan kedalaman hiposenternya. Baik gempa signifikan pertama maupun yang kedua.

“Gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal,” jelas BMKG dalam keterangan resmi, Jumat (15/1).

Baca juga : 5 Tempat Layanan Perpanjang SIM Di Jakarta Hari Ini

Sebagaimana informasi sebelumnya, gempabumi yang pertama sebagai pembuka atau foreshock dilaporkan terjadi pada Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB dengan magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kn arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat. Dengan kedalaman 10 km.

Selanjutnya, gempa yang kedua atau mainshock terjadi pada Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB dini hari dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat. Dengan kedalaman 10 km.

BMKG menduga, gempa tersebut dipicu oleh adanya Sesar Naik Mamuju atau Mamuju Thurst. “Diduga,  kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju,” jelas BMKG.

Baca juga : Telkom Garap Teknologi Keuangan Bisnis Startup

Hal itu dibuktikan dari hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thurst fault.

BMKG juga mengatakan, mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok yang terjadi pada 2018. Di mana bidang sesar membentuk kemiringan bidang sesar ke daratan.

Sesar Naik Mamuju diyakini memiliki magnitudo dengan target mencapai 7,0, dan laju geser sesar 2 milimeter (mm) per tahun. Sehingga, sesar aktif ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.