Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sekolah Pancasila Bisa Hadang Isu Menyesatkan

Kamis, 21 Januari 2021 21:01 WIB
Diskusi Sekolah Pancasila. (Foto: ist)
Diskusi Sekolah Pancasila. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendorong masyarakat senantiasa menggali nilai-nilai Pancasila. Guna menghadang isu-isu hoaks yang menyesatkan.

Pandangan tersebut mengemuka dalam diskusi virtual nasional "Sekolah Pancasila" dengan tema "Respiritus Pancasila: Dialog Agama dan Negara" pada Kamis (21/1). 

Direktur Pengkajian dan Materi BPIP, Muhammad Sabri mengatakan, salah satu poin utama adalah penegasan Pancasila sebagai ideologi, pandangan-dunia, dan dasar filosofis negara-bangsa Indonesia. 

Baca juga : Jenderal Andika Dan Istri Beri Hadiah Sandi Pulang Ke Kampung Halaman

"Indonesia tidak mengenal, tidak mengakui, dan tidak menerima konsep ideologi selain Pancasila. Tidak memilih model lain di luar sistem dan bentuk NKRI yang mengandaikan kepelbagaian," ucap Sabri. 

"Hakikat Indonesia adalah cita-cita politik untuk mempersatukan unsur-unsur tradisi dan inovasi serta berbagai etnik, agama, budaya, dan kelas sosial," tandasnya.

Lebih lanjut, hasrat persatuan terdorong secara negatif oleh kehendak menghadapi musuh bersama seperti terorisme, radikalisme, kolonialisme. Sedangkan secara positif, tercipta oleh hasrat untuk mencapai kemerdekaan dan kebahagiaan bersama.

Baca juga : `Kalau Oposisi Yang Begini, Ceritanya Lain`

"Nilai persatuan memiliki energi yang mendorong dan menguatkan falsafah dan etos budaya gotong royong bangsa Indonesia," tutur Sabri.

Direktur Eksekutif Lembaga Studi Agama dan Filsafat Iqbal Hasanuddin, M. Hum menambahkan, Pancasila adalah falsafah kenegaraan yang berfokus pada dimensi sosial manusia.

"Relasi agama dan negara tidak akan pernah tampil dalam dua wujud ekstrim yaitu negara-agama atau negara yang anti-agama," ujar Iqbal. 

Baca juga : GPMI Sebar Bantuan Di Lokasi Blusukan Mensos Risma

Ia menjelaskan, relasi agama dan negara merupakan menara kembar berdiri sama tinggi dan tidak mencampuri urusan masing-masing. 

"Lembaga negara dan lembaga agama saling menghormati otonomi masing-masing. Keduanya mengembangkan sikap toleran satu sama lain," tegas Iqbal. 

Adapun Direktur Rumi Institute, M. Nur Djabir menekankan pentingnya masyarakat untuk menancapkan fondasi, berkomitmen menjaga Pancasila sebagai ideologi. [GO]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.