Dark/Light Mode

Hari Gizi Nasional, APPNIA Ajak Semua Pihak Sinergi Agar Program ASI Eksklusif Terpenuhi

Jumat, 22 Januari 2021 13:17 WIB
Pemberian ASI eksklusif/Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkes)
Pemberian ASI eksklusif/Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkes)

RM.id  Rakyat Merdeka - Status gizi ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Oleh karenanya, perlu didorong peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konsumsi gizi bagi ibu menyusui. Selain itu, juga penting untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan. 

Demikian rekomendasi utama yang mengemuka dalam Webinar “Gizi Optimal Ibu Menyusui dalam Mendukung Keberhasilan ASI Eksklusif 6 Bulan” yang diselenggarakan Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI), pekan kemarin. Acara itu didukung Asosiasi Perusahaan Produk Bernutrisi untuk Ibu dan Anak (APPNIA). Penyelenggaraan webinar ini dalam rangka peringatan Hari Gizi Nasional ke-61. Webinar menghadirkan pembicara dari berbagai pemangku kepentingan utama di sektor gizi dan kesehatan. 

Baca juga : Sawit Nasional Hadapi Tantangan, BPDPKS Jalankan Program Hulu-Hilir

Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Konsumsi Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mahmud Fauzi menjelaskan, Pemerintah terus berupaya menanggulangi stunting dan gizi buruk di tengah pandemi. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan Protokol Pelayanan Gizi pada Masa Pandemi Covid-19. Dalam protokol itu, ibu hamil akan diberikan tablet tambah darah (TTD). Sementara itu, ibu menyusui disarankan melakukan inisiasi menyusui dini serta memberikan ASI eksklusif.

Dalam upaya percepatan perbaikan gizi nasional, sambung Mahmud, Pemerintah terus meningkatkan pemberian suplementasi gizi, khususnya TTD bagi remaja dan ibu hamil, untuk mengurangi prevalensi anemia yang masih tinggi di kelompok ibu hamil, yaitu sebesar 48,9 persen. "Pemerintah juga berkomitmen menanggulangi stunting dengan cara memfokuskan intervensi penanggulangan di lebih dari 360 kabupaten/kota untuk menekan angka stunting hingga 14 persen di 2024. Hal ini memerlukan dukungan semua pihak dalam penanggulangan anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil,” ujar Mahmud. 

Baca juga : Hari Guru Nasional, Pahamify Tebar Paket Berlangganan Gratis

Ketua Umum APPNIA Rivanda Idiyanto menegaskan kesiapan pelaku usaha untuk mempererat sinergi dengan pemerintah. Sejauh ini, APPNIA telah berkontribusi dalam upaya percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan akan terus berkomitmen mendukung upaya peningkatan status gizi dan kesehatan ibu menyusui dan anak di Indonesia.

“APPNIA berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah untuk memastikan pemberian ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan. Selain itu, APPNIA juga terus menjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pemenuhan akses terhadap produk nutrisi berkualitas di Indonesia, tentunya sesuai ketentuan dan regulasi yang berlaku baik di tingkat global maupun nasional,” jelas Rivanda. 

Baca juga : Bidik Milenial, PUPR Tingkatkan Sosialisasi Program Sejuta Rumah

Salah satu wujud konkret dukungan, sebagian besar perusahaan anggota APPNIA telah menerapkan kebijakan cuti melahirkan bagi ibu bekerja selama 6 bulan. Agar ibu dapat mengupayakan pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Anggota APPNIA juga menyediakan ruang laktasi pada seluruh kantor dan pabrik.

Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Ahmad Syafiq menyampaikan, pemenuhan kebutuhan gizi dalam kondisi pandemi Covid-19 sangat mendesak, mengingat masih adanya tantangan peningkatan status gizi di Indonesia. Saat ini, belum banyak konsentrasi dalam pemenuhan gizi ibu menyusui. Padahal, kebutuhan nutrisi ibu menyusui jauh lebih tinggi dibandingkan selama masa kehamilan. “Di masa pandemi, ibu menyusui perlu mendapat perhatian yang lebih demi memastikan kualitas ASI dan Kesehatan ibu selama masa menyusui,” sarannya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.