Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Virus Corona Jadi Banyak Macamnya

Don’t Worry, Mutasi Virus Memang Lazim Terjadi Lho

Sabtu, 6 Maret 2021 05:05 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Foto : Damar Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito. (Foto : Foto : Damar Medcom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Varian baru virus Corona tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Mutasi virus lazim terjadi.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengungkap, hasil penelitian yang menyatakan sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virulensi atau kemampuan virus untuk men­imbulkan penyakit. Begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan.

“Namun, perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik,” jelasnya di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga : Eng Ing Eng, Ini Informasi Anti Galau Soal Vaksinasi Covid-19

Pada prinsipnya, kata Wiku, varian virus dapat terus bertambah karena banyaknya jumlah penularan yang terjadi di masyarakat. Mutasi virus, kata dia, merupakan upaya vi­rus untuk bertahan hidup dan menyesuaikan dengan lingkungannya.

Wiku membeberkan, para peneliti di dunia, termasuk di Indonesia terus meneliti mu­tasi dan varian baru yang muncul. Terutama untuk mengetahui dampaknya dan solusi menghadapinya.

“Saat ini beberapa varian virus yang sudah ditemukan menyebar secara global, yakni var­ian B117 di Inggris, B1351 di Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari virus B117, dan varian P1 di wilayah Brazil,” tuturnya.

Baca juga : Tidak Usah Panik, Tetap Siaga Dan Jalani Prokes

Pemerintah pun telah mengambil langkah-langkah strategis, bekerjasama dengan para peneliti dan menginstruksikan petugas di lapangan untuk memperketat skrining. “Untuk mencegah masuknya varian baru dari negara lain. Atau pun dari satu daerah ke daerah lain,” katanya.

Wiku mengingatkan, upaya 3T yang harus terus dilakukan. Bagi masyarakat, bisa ber­partisipasi dalam program vaksinasi untuk menumbuhkan imunitas secara spesifik. ”Saya tidak lelah untuk terus mengingatkan warga agar patuhi protokol kesehatan,” tukasnya.

Untuk diketahui, ilmuwan dunia terus mengamati dinamika persebaran virus. Termasuk, perubahan spikes atau protein yang akan menempel pada reseptor sel tubuh untuk memperbanyak diri.

Baca juga : Bingung Pilih Tes Covid-19, Ini Solusinya

Untuk Indonesia, dari hasil temuan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, jumlah Whole Genum Sequencing (WGS) berjumlah 495 dengan 471 di antaranya WGS komplit.

Varian D614G sudah ditemukan sejak April 2020, dan hingga Februari 2021 seluruh WGS yang dilaporkan bervarian D614G. Namun data pelaporan WGS terbaru oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menun­jukkan, ada 2 WGS yang memiliki varian B117 dari sampel yang diambil dari Februari 2021.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.