Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Virus Corona Jadi Banyak Macamnya
Don’t Worry, Mutasi Virus Memang Lazim Terjadi Lho
Sabtu, 6 Maret 2021 05:05 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Varian baru virus Corona tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Mutasi virus lazim terjadi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengungkap, hasil penelitian yang menyatakan sebagian besar mutasi tidak secara material mengubah virulensi atau kemampuan virus untuk menimbulkan penyakit. Begitu juga efektivitas vaksin secara signifikan.
“Namun, perlu diingat, semakin sedikit keberadaan mutasi virus, maka semakin efektif vaksin yang sedang kita kembangkan ini dapat bekerja dengan baik,” jelasnya di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga : Eng Ing Eng, Ini Informasi Anti Galau Soal Vaksinasi Covid-19
Pada prinsipnya, kata Wiku, varian virus dapat terus bertambah karena banyaknya jumlah penularan yang terjadi di masyarakat. Mutasi virus, kata dia, merupakan upaya virus untuk bertahan hidup dan menyesuaikan dengan lingkungannya.
Wiku membeberkan, para peneliti di dunia, termasuk di Indonesia terus meneliti mutasi dan varian baru yang muncul. Terutama untuk mengetahui dampaknya dan solusi menghadapinya.
“Saat ini beberapa varian virus yang sudah ditemukan menyebar secara global, yakni varian B117 di Inggris, B1351 di Afrika Selatan yang merupakan hasil mutasi dari virus B117, dan varian P1 di wilayah Brazil,” tuturnya.
Baca juga : Tidak Usah Panik, Tetap Siaga Dan Jalani Prokes
Pemerintah pun telah mengambil langkah-langkah strategis, bekerjasama dengan para peneliti dan menginstruksikan petugas di lapangan untuk memperketat skrining. “Untuk mencegah masuknya varian baru dari negara lain. Atau pun dari satu daerah ke daerah lain,” katanya.
Wiku mengingatkan, upaya 3T yang harus terus dilakukan. Bagi masyarakat, bisa berpartisipasi dalam program vaksinasi untuk menumbuhkan imunitas secara spesifik. ”Saya tidak lelah untuk terus mengingatkan warga agar patuhi protokol kesehatan,” tukasnya.
Untuk diketahui, ilmuwan dunia terus mengamati dinamika persebaran virus. Termasuk, perubahan spikes atau protein yang akan menempel pada reseptor sel tubuh untuk memperbanyak diri.
Baca juga : Bingung Pilih Tes Covid-19, Ini Solusinya
Untuk Indonesia, dari hasil temuan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, jumlah Whole Genum Sequencing (WGS) berjumlah 495 dengan 471 di antaranya WGS komplit.
Varian D614G sudah ditemukan sejak April 2020, dan hingga Februari 2021 seluruh WGS yang dilaporkan bervarian D614G. Namun data pelaporan WGS terbaru oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) menunjukkan, ada 2 WGS yang memiliki varian B117 dari sampel yang diambil dari Februari 2021.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya