Agar Tepat Sasaran, Perbaiki Data Dan Awasi Penyalurannya

RM.id  Rakyat Merdeka - Mudah-mudahan ekonomi masyarakat terdampak Covid-19 sudah semakin membaik. Ekonomi kuat, imunitas juga terjaga.

Staf Ahli Menteri Sosial yang juga Anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Sonny W Manalau mengatakan, program bantuan sosial (bansos) regular Kementerian Sosial (Kemensos) akan disinkronkan dengan program PEN. Masyarakat yang terdampak pandemi akan mendapatkan program perlind­ungan sosial (perlinsos).

Staf Ahli Menteri Sosial yang juga Anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Sonny W Manalau dalam dialog virtual "Bansos Sudah Sampai Mana?" pada Rabu (3/2). (Foto :  Istimewa).

“Ini salah satu upaya memberikan ketahanan ekonomi bagi masyarakat melalui per­lindungan sosial,” kata Sonny dalam dialog yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (3/2).

Baca juga : Baca Nih Ya..., Buku Panduan Dari Satgas Tangkal Gangguan Jiwa

Untuk diketahui, perlinsos merupakan salah satu program PEN sebagai upaya mengu­rangi dampak Covid-19 terhadap masyarakat. Khususnya bagi permasalahan ekonomi.

Perlinsos memiliki alokasi anggaran terbe­sar. Tujuannya, untuk memberi dukungan daya beli dan menekan laju kemiskinan serta mendorong konsumsi masyarakat.

Di dalam perlinsos terdapat sejumlah pro­gram. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (bantuan sembako) dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Pada 2020, program ini mencapai realisasi 100 persen.

Baca juga : Vaksinasi Covid-19 Untuk Pemuka Agama Disambut Positif

Tahun 2021 merupakan tahap kedua per­linsos digulirkan. Dan Kementerian Sosial (Kemensos) kembali berkonsolidasi dengan mitra-mitranya agar penyaluran program perlinsos tepat sasaran, tepat waktu dan dira­sakan manfaatnya oleh masyarakat.

Sonny mengungkapkan, ada perbaikan pelaksanaan di tahun 2021 setelah melalui tahap evaluasi program di 2020.

“Terdapat tiga program perlindungan sosial dalam rangka PEN yang diluncurkan 2021 yakni PKH, bantuan sembako, dan BST,” terangnya.

Baca juga : Selain Jabar, Kasus Aktif Infeksi Corona Turun Di 7 Provinsi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan, perlinsos efektif menahan lonjakan kemiskinan yang diakibatkan pan­demi Covid-19.

Hal ini sejalan dengan asumsi dari Bank Dunia yang mengatakan, jika Indonesia tidak meluncurkan program perlinsos bisa jadi angka kemiskinan melonjak ke angka 11,8 persen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.