Dark/Light Mode

Selama 4 Bulan Terakhir, Lebih 2 Juta Penduduk Indonesia Pindah Domisili

Sabtu, 6 Maret 2021 16:59 WIB
Dirjen Dukcapil, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH. [Foto: Disdukcapil Pontianak Kota]
Dirjen Dukcapil, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH. [Foto: Disdukcapil Pontianak Kota]

RM.id  Rakyat Merdeka - Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus berupaya membangun big data kependudukan. Semua detail transaksi data yang dilakukan penduduk, seperti registrasi kelahiran, kematian, dan pindah domisili bisa masuk dalam data base kependudukan.

Sepanjang empat bulan terakhir, Ditjen Dukcapil melansir pergerakan data statistik kependudukan berupa jumlah penduduk yang lahir, meninggal dan pindah domisili. Pergerakan data statistik kependudukan di Indonesia ini bisa dilihat mulai pada Nopember dan Desember 2020 hingga Januari-Februari 2021.

Pada Nopember 2020 tercatat, sebanyak 170.278 bayi lahir. Sebulan berselang, pada Desember jumlah bayi yang lahir sedikit menurun menjadi 146.693 jiwa. Kemudian 2021 pada Januari, tercatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa. Pada Februari 2021, jumlah bayi lahir turun menjadi 71.291 jiwa.

Baca juga : Rayakan 51 Tahun, Sharp Indonesia Gelar Virtual Exhibition dan Pesta Diskon

Sehingga selama empat bulan sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebanyak 501.319 jiwa.

Data statistik kependudukan Dukcapil juga mencatat angka kematian selama 4 bulan terakhir, mulai Nopember 2020 hingga Februari 2021, yakni sebanyak 355.332 jiwa. Mulai Nopember 2020, penduduk yang meninggal dunia sebanyak 87.161 jiwa, pada Desember 2020 sejumlah 86.503 jiwa, Januari 2021 (88.625) dan Februari 2021 penduduk meninggal sebanyak 93.043 jiwa.

Selanjutnya, Dukcapil juga mencatat jumlah penduduk yang melakukan pindah domisili sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 sebanyak 2.034.715 jiwa. Jumlah ini terdiri dari penduduk yang pindah pada Nopember 2020 sebanyak 508.069 jiwa; kemudian pada Desember 2020 sebanyak 529.382 jiwa.

Baca juga : Setahun Buron, KPK Yakin Harun Masiku Masih di Indonesia

Pada Januari 2021, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa. Pada Februari 2021, jumlahnya sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa.

Dirjen Dukcapil, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH menyebutkan, transaksi data kependudukan di Indonesia bergerak sangat dinamis. Hal itu terlihat dari data statistik yang diuraikan. Dengan dinamika yang tinggi seperti ini, katanya, program vaksinasi, Bansos, kartu prakerja harus rutin meng-update data kependudukan dan disesuaikan dengan data Dukcapil.

Pergerakan selama empat bulan saja, terang Zudan, sudah lebih dari 2 juta penduduk pindah domisili. Belum lagi ditambah yang meninggal, yang lahir, yang berubah pekerjaan, dan lainnya. Dukcapil melakukan updating data setiap hari berdasarkan pelaporan dari penduduknya.

Baca juga : Terbuka Lebar, Peluang Bisnis Kuliner Indonesia Di Belanda

“Tidak ada instansi di Indonesia yang meng-update data penduduk setiap hari kecuali Dukcapil Kemendagri," ungkapnya kepada RM.id, Sabtu (6/3/2021).

Menurut Zudan, Dukcapil mencatat dengan rapi pergerakan data statistik kependudukan ini. Agar instansi- instansi pengguna data mengetahui dengan pasti posisi atau gambaran penduduk sebenarnya secara real time by name by address. "Kegunaannya banyak sekali. Bagi perbankan dan industri keuangan bisa mengetahui siapa nasabahnya yang meninggal dunia atau pindah alamat," katanya.

Sedangkan bagi penduduk baru lahir, Dinas Dukcapil setempat langsung membuatkan tiga dokumen kependudukan sekaligus, yakni Akta Kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) serta KK baru lengkap dengan nama si bayi. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.