Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KPAI: Relaksasi SKB 4 Menteri Berisiko Picu Klaster Baru Di Sekolah

Sabtu, 3 April 2021 12:28 WIB
Retno Listyarti, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan. [Foto: FB Retno Listyarti]
Retno Listyarti, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan. [Foto: FB Retno Listyarti]

RM.id  Rakyat Merdeka - Relaksasi SKB 4 Menteri yang dilakukan untuk ketiga kalinya pada Selasa, 30 Maret 2021, dinilai akan berisiko tinggi terhadap terjadinya klaster baru di satuan pendidikan. Terutama, jika sekolah tatap muka dilakukan tanpa penyiapan memadai terhadap infrastruktur dan protokol Kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di lingkungan satuan pendidikan.

Selain itu, pihak sekolah juga harus sudah melakukan sosialisasi Protokol Kesehatan/SOP ke pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan orangtua peserta didik.

Baca juga : Konsumsi Bubble Tea Berlebihan Picu Sakit Jantung Dan Diabetes

KPAI berpandangan seharusnya April-Juni adalah waktunya melakukan penyiapan, bukan ujicoba secara terbatas. Ujicoba PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas seharusnya dilakukan pada Juli 2021,” ujar Retno Listyarti, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan.

Seluruh penyiapan infrastruktur dan Protokol Kesehatan/SOP Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), di satuan pendidikan, lanjutnya, harus dilakukan terlebih dahulu, buka berjalan secara paralel. Karena perlindungan berlapis untuk keselamatan anak-anak saat sekolah tatap muka wajib dilakukan.

Baca juga : Potensi Kredit UMKM Makin Besar, Peluang Bagus Bagi Perbankan

Data menunjukkan, ungkap Retno, negara-negara yang melakukan sekolah tatap muka di masa pandemi melakukan penyiapan dengan sungguh-sungguh dan memiliki mitigasi risiko yang baik. Sehingga dapat mencegah sekolah menjadi klaster baru.

Sementara hasil pengawasan KPAI pada Juni-November 2020 menunjukkan, jelasnya, hanya 16,3% sekolah yang sudah siap PTM dari 49 sekolah di 21 kabupten/kota pada 8 provinsi. Sedangkan yang mengisi daftar periksa PTM Kemdikbud, hanya 50-an % sekolah yang sudah mengisi dan hanya sekitar 10% yang sangat siap PTM.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.