Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

BPPT Duga KRI Nanggala Terbawa ke Perairan Lebih Dalam

Jumat, 23 April 2021 23:08 WIB
KRI Nanggala-402. (Foto: Net)
KRI Nanggala-402. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan dari hasil pemodelan arus laut, ada kemungkinan kapal selam KRI Nanggala-402 terbawa arus ke timur, ke perairan lebih dalam.

"Melihat dari hasil pemodelan BPPT itu agak ketarik ke arah timur," ujar Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Djoko Nugroho," Jumat (23/4).

Diungkapkannya, hasil pemodelan itu menyertakan berbagai aspek, termasuk jika kapal selam mengalami mati mesin.

Baca juga : Pencarian KRI Nenggala-402 Kini Fokus Ke Perairan Dekat Celukan Bawang

Jika tidak ada tenaga di kapal selam, maka dia terombang-ambing mengikuti arus. "Dia mati nih di lokasi hilangnya kontak, dia terombang-ambing di lokasi, nah itu akan terbawanya ke arah timur," imbuhnya. 

KRI Nanggala-402 memiliki daya jelajah untuk kedalaman laut sekitar 250–500 meter. "Tapi kalaupun sampai 500 meter itu juga tidak bisa terlalu lama menurut saya karena di situ tekanan itu sudah bisa mempengaruhi kondisi dari badan kapal selam itu sendiri," jelas Djoko.

BPPT membantu pencarian pencarian kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 dengan meminjamkan alat magnetometer di KN SAR Arjuna milik Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas).

Baca juga : Airlangga Terus Jaga Kesimbangan Pengendalian Pandemi Dan Pemulihan Ekonomi

Alat itu, bisa mendeteksi anomali intensitas magnetik dalam proses pencarian kapal selam di perairan laut. Satu tenaga ahli BPPT berada di kapal untuk mengoperasikan alat magnetometer.

Djoko menuturkan jika ditemukan anomali magnetik maka harus segera langsung dilakukan pemindaian (scan) dengan menggunakan alat pemancar sonar Multibeam Echosounder (MBES).

"Scan dengan peralatan Multibeam Echosounder dengan tingkat akurasi tinggi seperti yang ada di KR Baruna Jaya dan Side Scan Sonar ini akan memperkuat pencarian," tandasnya. 

Baca juga : Cari KRI Nanggala-402, TNI Kerahkan 21 KRI

Kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 hilang kontak sejak Rabu (21/4) di perairan laut bagian utara Provinsi Bali. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.