Dark/Light Mode

Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Di Perairan Bali, Diisi 53 Orang

Ya Allah, Semoga Semuanya Selamat

Kamis, 22 April 2021 07:40 WIB
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat)
Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar duka datang dari TNI AL. Salah satu kapal selam yang dimiliki Indonesia, KRI Nanggala-402, hilang kontak, kemarin pagi. Kapal selam buatan Jerman itu, diduga tenggelam di perairan utara Bali saat gladi resik latihan penembakan rudal. Kapal selam itu membawa 53 awak. Ya Allah, semoga semuanya selamat.

Kabar hilangnya kapal selam KRI Nanggala-402 itu dibenarkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, kemarin. Dia memperkirakan, kapal selam itu hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer, dari utara Pulau Bali sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

“Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi, kepada wartawan, kemarin.

Hadi berharap, kapal selam buatan tahun 1979 itu, masih bisa ditemukan. Saat ini, TNI tengah mengerahkan berbagai kapal perang menuju tempat kejadian.

Baca juga : Ini Nama 53 Personel On Board Korban KRI Nanggala-402 Yang Hilang Di Perairan Utara Bali

Selain itu, Indonesia juga telah meminta bantuan Singapura dan Australia yang memiliki kapal penyelamat kapal selam. Ada dugaan kapal itu kini berada di palung di kedalaman 700 meter. “Besok saya segera menuju ke lokasi,” kata Hadi.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispen), Laksamana Pertama Julius Widjojono menyebut, ada puluhan awak yang diduga ikut tenggelam bersama kapal itu.

Karena itu, anggota TNI AL masih terus melakukan pencarian secara maksimal.

Saat ini, pihaknya juga telah menemukan titik koordinat hilangnya kapal selam itu. Tepatnya, sekitar 95 kilometer dari arah utara Pulau Bali. Tak hanya itu, TNI AL juga mengerahkan kapal selam lain untuk membantu pencarian. “Dua kapal selam sedang dalam perjalanan ke titik untuk resque,” jelasnya.

Baca juga : Masih Terus Dicari, Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak Di Perairan Bali

Menanggapi hal itu, anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengaku prihatin. Dia berharap, TNI segera menemukan lokasi KRI Nanggala-402. “Kita berdoa untuk keselamatan para prajurit, awak KRI Nanggala, dan keluarga para prajurit tetap tawakal,” harapnya.

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati mengakui, hilangnya kapal selam Naggala-402 merupakan kecelakaan kapal selam pertama di Indonesia. Namun begitu, dia masih optimis kapal itu bisa selamat.

Menurutnya, kemampuan menyelam normal pada ambang batas kedalaman operasional adalah 48 jam, ditambah cadangan darurat untuk 24 jam sehingga total 72 jam. Nah, berdasarkan kemampuan tersebut, kesempatan masih terbuka melakukan operasi Combat SAR sampai dengan 58-60 jam ke depan.

Untuk itu, kata Nuning-sapaan Susanungtyas, kesempatan ini harus dimanfaatkan seoptimal mungkin dengan mengundang Angkatan Laut negara lain untuk melaksanakan misi kemanusiaan tersebut. “Kita ketahui tidak banyak Angkatan Laut yang memiliki kapal tender kapal Selam untuk operasi salvage dan/atau combat SAR. Yang penting saat ini, TNI AL dapat segera menyelenggarakan konferensi pers untuk mengundang bantuan internasional,” katanya.

Baca juga : Semoga Ramalannya Meleset

Sementara pengamat pertahanan LIPI Muhammad Haripin mengatakan, kecelakaan kapal selam di dunia militer terbilang jarang terjadi. Sebab, peralatan militer punya standar yang lebih tinggi dibandingkan produk komersial atau produk sipil.

Namun begitu, kata dia, ada dua faktor penyebab kecelakaan kapal selam. Pertama, kendala teknis. Mungkin ada kerusakan teknis yang tidak terdeteksi atau yang dibiarkan berlarut-larut. Yang kedua, human error, atau faktor manusia.

“Bisa jadi, personel kurang latihan atau dihadapkan pada medan atau lapangan yang menantang atau tidak lazim,” katanya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.