Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masih Pandemi, Keraton Yogyakarta Tiadakan Grebeg Syawal 2021

Selasa, 11 Mei 2021 21:52 WIB
Ilustrasi Grebeg Syawal di wilayah Keraton Yogyakarta. (Foto: Antara(
Ilustrasi Grebeg Syawal di wilayah Keraton Yogyakarta. (Foto: Antara(

RM.id  Rakyat Merdeka - Keraton Yogyakarta memutuskan meniadakan acara tradisi Grebeg Syawal 1442 Hijriah yang sedianya akan berlangsung pada 13 Mei 2021 atau 1 Syawal Jimakir 1954 untuk mencegah penularan Covid-19.

"Pokoknya saya tidak mau melakukan yang kira-kira berkerumun," kata Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (11/5).

 Selain Grebeg Syawal, menurut Sultan, Keraton Yogyakarta juga meniadakan acara tradisi lainnya, termasuk Hajad Dalem Ngabekten atau sungkeman.

Baca juga : BMKG: Hari Ini, Cuaca Jakarta Mayoritas Cerah Berawan

Dengan penundaan sejumlah acara tradisi itu, ia berharap masyarakat juga mengikuti dengan menunda berbagai kegiatan yang dapat memunculkan kerumunan.

"Saya berharap masyarakat juga menunda lah, Grebeg dan sebagainya juga kami tunda supaya tidak jadi omongan orang," kata Gubernur DIY ini.

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono mengatakan bahwa meskipun ditiadakan, keraton akan tetap melakukan penyesuaian prosesi pembagian rengginang secara terbatas untuk kalangan internal keraton.

Baca juga : Masih Pandemi, Gubernur Anies Minta Warga Takbiran Virtual

"Rengginang ini juga akan dibagikan ke dua tempat yang berbeda sebagaimana Grebeg pada umumnya, yakni Puro Pakualaman dan Kepatihan," kata Condrokirono.

Ia mengatakan meski arak-arakan gunungan dan prajurit pada Grebeg Syawal tidak diselenggarakan, makna Grebeg itu sendiri tidaklah hilang.

"Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, Grebeg tetap tidak kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi, yang dibagikan untuk rakyatnya," ujar Condrokirono. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.