Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Catatan Susaningtyas Kertopati

Kenapa Anggaran Pertahanan Besar?

Rabu, 2 Juni 2021 18:52 WIB
Pengamat militer dan pertahanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)
Pengamat militer dan pertahanan Susaningtyas Kertopati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka sebesar Rp 1.750 triliun yang tertuang dalam dokumen
Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI tahun 2020-2024--yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini--merupakan Renstra. Jadi, sah-sah saja besarannya ditulis sebesar apa pun. Pada akhirnya, angka yang didapat nanti tentu setelah dibahas bersama Komisi I DPR.

Pada dasarnya, sistem pertahanan di negara mana pun, besar anggarannya. Kita jangan kebakaran jenggot dulu melihat angka sebesar itu. Amerika Serikat sebagai negara adidaya saja masih merasa kekurangan dana terus untuk memenuhi kebutuhan melengkapi sistem pertahanannya.

Kita ini negara besar/luas, tentu pantas saja memiliki kekuatan militer yang tangguh. Memang, saat ini harus disesuaikan dengan prioritas negara yang sedang menghadapi Covid-19. Tetapi kita juga jangan lupa untuk terus memperkuat diri dalam bidang pertahanan keamanan.

Pembenahan Alutsista TNI terbagi ke dalam dua program. Untuk Alutsista yang dimiliki sebelum Minimum Essential Force (MEF) ditetapkan pemerintah dan setelah MEF berjalan. Alutsista sebelum MEF dibenahi untuk mempertahankan life cycle agar tetap dapat digunakan sesuai pasokan rantai logistik dan keahlian prajurit TNI yang mengawaki Alutsista tersebut. Dari analisa operation reaearch, biasanya pembenahan Alutsista tersebut dituntut mencapai level yang maximin, yaitu yang maksimal dan semua kondisi minimal. Sedangkan Alutsista yang pengadaannya setelah MEF berlaku, maka pembenahannya diutamakan untuk interoperability dan communability.

Pembenahan yang bersifat interoperability agar seluruh Alutsista ketiga matra (Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara) dapat digunakan secara terintegrasi. Contohnya, meskipun jenis alat komunikasi yang diadakan oleh masing-masing angkatan berbeda, tetapi tetap terintegral ke dalam sistem komunikasi ketika operasi gabungan digelar.

Pembenahan yang bersifat communability agar suku cadang danatau logistik Alutsista yang diadakan oleh suatu angkatan dapat memenuhi kebutuhan angkatan lainnya. Contoh, suku cadang tank milik Angkatan Darat dapat digunakan oleh panser Korps Marinir. Amunisi meriam kaliber 40 mm Angkatan Laut dapat mendukung kebutuhan pesawat tempur Angkatan Udara. Menggunakan operation research, maka pembenahan Alutsista tersebut dituntut mencapai level yang minimax, yaitu yang minimal dari semua kondisi maksimal.

Pada prinsipnya, pembenahan Alutsista sebelum MEF ditujukan untuk efisiensi. Sedangkan pembenahan Alutsista setelah MEF ditujukan untuk optimalisasi (efektif dan efisien). Pembenahan Alutsista yang terintegrasi dan pembenahan kompetensi dan kapasitas tempur prajurit TNI sesuai Alutsista baru tersebut berujung pada pembenahan organisasi TNI.

Organisasi TNI dapat dibenahi agar benar-benar berada pada kondisi siap-siaga tempur. Dari perspektif ilmu pertahanan, maka tuntutan kondisi tersebut harus dijawab dengan menganalisa sejauh mana efektivitas dan efisiensi organisasi TNI saat kondisi perang atau saat operasi gabungan berlangsung. Jadi, organisasi tempur TNI adalah organisasi yang bersifat permanen dan bukannya organisasi bentukan (ad hoc). Organisasi TNI tidak berubah baik pada masa damai maupun pada masa perang.

Idealnya, organisasi TNI adalah organisasi tempur permanen yang dapat digunakan secara optimal pada masa damai sekaligus pada masa perang. Pembenahan organisasi TNI adalah konsekuensi logis dari pembenahan Alutsista TNI.***

Penulis: Pengamat Militer dan Keamanan/Eks Anggota Komisi I DPR RI

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.