Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merasa bangga, karena PDIP menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang yang memiliki satuan khusus penanganan bencana terlatih melalui Badan Penanggulangan Bencana (Baguna).
Pada Rabu (26/5), simulasi penanganan bencana berhasil dilaksanakan.
“Kami ingin menampilkan wajah politik yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan gotong royong. Setiap tanggal 26 setiap bulan, PDI Perjuangan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk terlibat dalam simulasi penanganan bencana,” kata Hasto, Kamis (27/5).
Baca juga : Bamsoet Buka Pameran Lukisan Semar Ngruwat Jagad
Simulasi secara nasional dan serentak ini menjadi yang pertama sejak Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat perintah. Perintah itu yakni simulasi penanganan bencana wajib dilakukan setiap tanggal 26.
Menurut Hasto, simulasi ini sebagai upaya membangun kesiagaan menghadapi bencana. PDIP bekerja sama dengan BMKG, Basarnas, BNPB, serta Dinas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM.
Pelaksanaan simulasi di beberapa wilayah itu juga bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri. Mengingat, kedua institusi negara tersebut memiliki rantai komando dan kekuatan organisasi berdisiplin tinggi.
Baca juga : Kemenag Anjurkan Shalat Gerhana, Jangan Lupa Prokes Ya...
“Yang terbukti selalu pertama dan terdepan di dalam penanganan tanggap darurat bencana,” imbuh Hasto. Kemarin, di Kabupaten Tidore dan Kepulauan Riau dilakukan simulasi bencana akibat gempa bumi.
Di Boyolali dan Pekalongan Jawa Tengah, dilakukan simulasi bencana akibat kebakaran. Lalu di Kabupaten Ngawi, digelar simulasi bencana banjir. Di Lampung Tengah dilakukan simulasi bencana akibat kebakaran hutan.
“Simulasi juga dilakukan di Sulawesi Utara, Kota Bogor, Indramayu dan beberapa wilayah lainnya. Pada prinsipnya, setiap daerah melakukan simulasi penanganan bencana sesuai dengan potensi bencana yang terjadi di wilayah tersebut,” kata Hasto.
Baca juga : SEAQIL Dorong Peningkatkan Literasi Dengan Pendekatan Kerja Sama
Penanganan bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami akan dilakukan lebih khusus. Pasalnya, penanganan tersebut melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih luas.
“Simulasi penanganan bencana tersebut sangat penting guna membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya bencana dan bagaimana langkah preventif dan mitigasi bencana dilakukan guna meminimalkan korban sekecil mungkin,” ucap Hasto. [EFI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya