Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tes Wawasan Kebangsaan KPK Terkait Pemilu 2024? Itu Mah Kejauhan...

Selasa, 8 Juni 2021 09:04 WIB
Juru Bicara KPK Ali Fikri (Foto: Tedy Kroen/RM)
Juru Bicara KPK Ali Fikri (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (Jubir KPK) Ali Fikri membantah rumor yang menyebut Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk pegawai lembaga anti rasuah, terkait dengan Pemilu 2024. Baik itu Pilpres atau Pilkada. 

Ali menegaskan, TWK murni dilakukan sebagai mekanisme alih status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

"Terlalu jauh, jika mengaitkan pelaksanaan TWK bagi seluruh pegawai tetap atau tidak tetap KPK, dengan kontestasi politik 2024," kata Ali dalam keterangan yang diterima RM.id, Senin (7/6).

Baca juga : Miris, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan 2020 Capai 7.191 Kasus

Ali menambahkan, pada prinsipnya, KPK selalu mengedepankan penegakan hukum sesuai aturan dan koridor hukum yang berlaku. Karena itu, independensi komisi antirasuah menjadi hal mutlak.

"Hingga saat ini, independensi itu masih menjadi prinsip kerja kami, sebagaimana amanat Undang-Undang KPK," ujar jubir berlatar belakang jaksa itu.

Penegakan hukum yang dilakukan KPK tidak akan melihat latar belakang politik dan sosial pelaku. Melainkan berdasarkan alat bukti yang ada.

Baca juga : Jelang Lawan Oman, Skuad Garuda Terus Perbaiki Kesalahan

"Penanganan perkara tidak melihat latar belakang politik dan sosial pelakunya, namun berdasarkan adanya kecukupan alat bukti sebagaimana ketentuan hukum," bebernya.

Sebelumnya, dalam sebuah acara diskusi bertema Teka-teki Pemberantasan Korupsi yang ditayangkan Gusdurian TV pada 4 Juni lalu, mantan Jubir KPK Febri Diansyah mengungkapkan kekhawatirannya soal TWK.

Ia takut KPK menjadi tidak independen, dan dijadikan alat untuk bertempur dalam kontestasi politik 2024. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.