Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

CSPS UI: Pancasila Senjata Ampuh Perangi Covid-19

Rabu, 14 Juli 2021 14:51 WIB
Focus Group Discussion (FGD) Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia. (Foto: ist)
Focus Group Discussion (FGD) Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dinamika masyarakat Indonesia yang terbelah di tengah pandemi Covid-19 mengakibatkan penanggulangan wabah tersendat.

Solusinya adalah melakulan pendekatan nilai-nilai dan filosofi Pancasila yang dapat menjadi senjata ampuh memerangi Covid-19, seiring penanganan aspek kesehatan dan pemulihan ekonomi.

Demikian rangkuman Focus Group Discussion (FGD) Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, yang dilaksanakan secara daring, Selasa (13/7) malam.

Baca juga : Polda NTB Pastikan Stok Oksigen Dan Obat Terapi Covid-19 Aman

FGD dipimpin Ketua CSPS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika, dengan peserta para peneliti dan analis CSPS, yaitu Dr. Nyoman Astawa, Yanuardi Syukur, Marlon Samuel Kansil, Andi Herviansyah, Ajeng Pramastuti, dan Muhammad Hamdani.

"Saatnya masyarakat bersatu bersama-sama menghadapi pandemi Covid-19, filosofi Pancasila senjata ampuh atasi pandemi," ungkap Guntur Subagja.

Nyoman Astawa melihat, dinamika masyarakat yang terbelah akibat sikap prismatik, sehingga ketika menerima informasi tertentu tanpa ditelaah langsung disebar. "Peran media massa sangat pesat di era 4.0 ini," ujarnya.

Baca juga : Duh, 205 Balita Di Bangka Positif Covid-19

Kecenderungan masyarakat yang begitu gandrung terhadap media sosial mengakibatkan adanya distorsi. "Ketidaksiapan para pelaku menjadi distorsi. Dari aspek itu kita harus membumikan Pancasila," tegas Astawa.

Andi Herviansyah melihat Pancasila sebagai ruh adalah strategi penting memerangi Covid-19. "Filosofi Pancasila untuk memenangi perang melawan Covid-19," tuturnya.

Marlon S Kansil menggambarkan, dinamika politik, hukum, dan keamanan nasional yang terekam dalam perbincangan media sosial. Pada semester pertama ini intensitas polhukam meningkat. "Ada sekitar 24 persen yang berupa soundbite mendukung kebijakan pemerintah, namun 75 persennya berupa noise," ujarnya. 

Baca juga : Kemhan Siapkan Ruang Perawatan Tambahan Untuk Pasien Covid-19

Yanuardi Syukur mengatakan, saat ini perlu mencari titik temu dalam bangunan kebangsaan. "Aktivis dan buzzer lebih banyak mengusung titik pisahnya, ini harus dikurangi," ujarnya.

Muhammad Hamdani menjelaskan, sejumlah kebijakan pemerintah yang kontroversial yang dapat memicu respon masyarakat, seperti dibukanya pintu masuk penerbangan internasional. 

Sementara Ajeng Pramastuti melihat peran sosial media sangat penting untuk menyebarkan informasi positif penanganan Covid-19. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.