Dark/Light Mode

PMN Untuk BUMN Karya Bantu Lanjutkan Proyek Strategis Nasional

Kamis, 22 Juli 2021 12:20 WIB
BUMN Konstruksi. (Foto: Ist)
BUMN Konstruksi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Langkah pemerintah untuk memberikan tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 72,44 triliun untuk 12 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai sangat tepat.

Kharel Devin Fielim, analis saham Trimegah Sekuritas Tbk menyatakan, PNM sangat tepat terlebih untuk menolong BUMN Karya. Sebab saat ini, BUMN Karya memiliki kendala cash flow akibat penugasan negara yang diamanahkan kepada mereka.

"Sehingga tambahan PMN dari Pemerintah ini dapat dipergunakan untuk working capital. Dengan tambahan PMN ini, BUMN karya ini dapat kembali menyelesaikan penugasan yang diberikan untuk membangun infrastruktur esensial. Karena pembangunan infrastruktur ini sangat penting bagi pemulihan ekonomi nasional," ungkap Kharel dalam keterangannya, Kamis (22/7).

Baca juga : Tambahan PMN Untuk BUMN, Pengamat: Langkah Stretegis Menteri Erick

Saat ini, proyek strategis yang dilaksanakan BUMN Karya tengah mengalami perlambatan akibat pandemi Covid-19. BUMN Konstruksi saat ini mengalami kekurangan dana. Kondisi ini di sangat menantang dikarenakan BUMN Karya memiliki utang yang signifikan di industri perbankan nasional.

Dengan tambahan PMN ini, diharapkan akan ada dana segar masuk ke perseroan dan dapat menyelesaikan proyek yang saat ini tersendat pembangunannya. Ketika proyek BUMN konstruksi ini berjalan, Kharel yakin proyek tersebut dapat selesai dan diharapkan pendapatan baru bisa masuk ke perseroan.

"Tambahan PMN ini sangat bagus. Dan apa yang diperjuangkan oleh Meneg BUMN Erick Thohir untuk menambah PMN di BUMN konstruksi sudah tepat. Karena proyek yang dipegang BUMN karya merupakan proyek strategis yang menyerap banyak tenaga kerja. Dengan ini ekonomi Indonesia dapat segera pulih. Jika BUMN konstruksi tidak ditolong, akan menimbulkan efek negatif bagi perekonomian nasional," imbau Kharel.

Baca juga : Pengusaha Ngarep Zero ODOL 2023 Ditunda

Kharel optimistis dengan tambahan PMN tersebut, BUMN konstruksi mampu melanjutkan programnya dan dapat melakukan restrukturisasi utang yang saat ini mereka miliki. Contohnya Waskita Karya yang saat ini memiliki utang Rp 65 triliun. Dengan tambahan PMN ini, emiten berkode WSKT akan mampu menjalankan proyek jalan tolnya.

Beberapa waktu yang lalu Kharel juga sudah berdiskusi dengan managemen Waskita Karya. Dari diskusi tersebut, manegemen optimistis setidaknya akan ada minimal satu hingga dua jalan tol yang konsesinya dimiliki Waskita dapat mereka divestasikan melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) di tahun 2021 ini.

"Sehingga dengan tambahan PMN dan masuknya dana dari SWF akan membuat BUMN karya seperti Waskita dapat kembali bergeliat. Dan ini merupakan sentimen yang sangat bagus bagi market," ungkap Kharel.

Baca juga : Cari Proyek Berisiko

Agar investor publik tidak terdilusi sahamnya, Kharel menyarankan agar BUMN konstruksi yang mendapatkan tambahan PMN tersebut dapat melakukan penerbitan saham baru (right issue). Right issue saham dapat dilakukan menjelang tambahan PMN pemerintah.

Menurut Kharel, biasanya PMN yang dilakukan pemerintah dilaksanakan di akhir tahun. "BUMN karya seperti Waskita Karya dan Adhi Karya yang mendapatkan PMN dapat melakukan right issue saham. Sehingga partisipasi minority share holder dilibatkan dalam aksi korporasi BUMN karya. Ini ditujukan agar mengurangi potensi dilusi pemegang saham minoritas di BUMN karya," tandas Kharel. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.