Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemberantasan Pungli Momentum Pembenahan Logistik Nasional

Jumat, 18 Juni 2021 10:54 WIB
Peneliti Indef, Abra Talattov. (Foto: ist)
Peneliti Indef, Abra Talattov. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kekesalan Presiden Jokowi terhadap fenomena pungli dan suap yang meresahkan pelaku usaha di Pelabuhan Tanjung Priok sehingga memerintahkan Kapolri untuk memberangus praktik pungli dan suap tersebut memang sudah sepatutnya didukung oleh semua pihak.

Apalagi biaya logistik di Indonesia selama ini dikenal sangat tidak efisien yang berkisar antara 23-25 persen terhadap PDB. Akibatnya, biaya logistik yang harus ditanggung dunia usaha pun makin membengkak dan pasti berdampak terhadap daya saing produk domestik baik di pasar dalam negeri dan apalagi pasar global. 

Ujungnya, biaya logistik yang memberatkan dunia usaha itu tentu juga berpengaruh terhadap minat investasi di Indonesia sehingga ambisi Pemerintah untuk menarik investasi sebanyak-banyak juga akan pupus akibat praktik-praktik pungli dan suap tersebut.

Persoalannya, publik juga harus jernih melihat kondisi sebenarnya di lapangan seperti apakah praktik suap dan pungli yang sebenarnya terjadi dan membebani pelaku usaha. Sebab jika ditelusuri pengakuan dari para pelaku usaha terutama penyedia jasa transportasi truk, biaya "tambahan" terbesar yang membebani ongkos logistik justru adalah pungli yang terjadi di luar pelabuhan seperti pemalakan dan pencurian di tengah jalan sebelum memasuki wilayah pelabuhan. 

Baca juga : Sikat Pungli Di Pelabuhan, Jokowi Dan Kapolri Dipuji Pengusaha Logistik

Premanisme yang terjadi di jalanan seperti itu juga sudah semestinya menjadi atensi dari aparat penegak hukum sehingga bisa membantu meringankan beban bagi dunia usaha.

Selain itu, terkait viralnya beberapa potongan video di media sosial yang mengesankan terjadinya gangguan pelayanan bongkar muat di pelabuhan tanjung priok juga perlu disikapi dengan bijak. Sebab, perlu dipastikan terlebih dahulu apakah potongan video itu betul terjadi baru-baru ini setelah perintah Presiden Jokowi memberantas pungli di Pelabuhan Tanjung Priok ataukah justru video tersebut merupakan video lama yang kembali diunggah oleh orang-orang tidak bertanggungjawab hanya demi memanaskan situasi di lapangan. 

Hal penting lainnya juga yang harus diungkap apakah fenomena yang terjadi adalah praktik pungli atau sebaliknya terjadi aksi penyuapan terhadap oknum operator di pelabuhan. 

Aksi suap bisa saja terjadi dilakukan untuk mendapatkan prioritas pelayanan sehingga justru merugikan sesama konsumen di pelabuhan. Jika yang terjadi adalah tindakan suap maka sudah barang tentu yang harus ditindak adalah bukan hanya oknum penerima uang tetapi juga pihak-pihak yang memberikan uang suap demi mendapatkan pelayanan prioritas.

Baca juga : Berantas Pungli, JICT Perkuat Sistem Digital

Bagaimanapun juga kita semua harus mendukung upaya pemberantasan praktik pungli dan bahkan suap dalam kegiatan logistik di tanah air. Terlebih lagi biaya terminal handling charges (THC) di pelabuhan memakan porsi cukup besar terhadap total biaya logistik hingga mencapai 30 persen yang terdiri dari biaya di pelabuhan asal maupun di pelabuhan tujuan.

Optimisme Pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional juga sangat dipengaruhi oleh perbaikan daya saing di sektor logistik dengan upaya menurunkan high cost economy. 

Aparat keamanan harus mampu membongkar praktik pungli dan suap tersebut secara adil dan sistematis sehingga diharapkan tidak terjadi lagi sisa-sisa tradisi primitif yang merugikan masyarakat Indonesia. 

Abra Talattov 

Baca juga : Pungli Dihabisi, Pengusaha Logistik Happy

Penulis adalah peneliti di Institute for Development of Economics and Finance (Indef)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.