Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dipastikan Kemenkes

Dari Sabang Sampai Merauke Dijajah Delta

Senin, 2 Agustus 2021 07:40 WIB
Ilustrasi, Corona varian Delta. (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi, Corona varian Delta. (Foto: Shutterstock)

 Sebelumnya 
Saat ini, tren penambahan kasus aktif secara nasional masih tinggi, rata-rata 40 ribuan kasus per hari. Hampir tidak ada wilayah di Indonesia yang steril dari penularan kasus Corona.

Untuk diketahui, varian Delta yang diberi nama B1617.2 itu, pertama kali diidentifikasi di India pada Oktober 2020. Para ilmuwan meyakini, varian ini menular 60 persen lebih cepat dibanding varian Alpha (B117) yang ditemukan pertama kali di Inggris. Varian Alpha disebut 50 persen lebih menular dibanding varian asli yang ditemukan di Wuhan pada awal pandemi.

Baca juga : Duet Greysia/Apriyani Menanti Sejarah Baru

Tingkat kecepatan penularan varian Delta diam ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Menurut CDC, tingginya tingkat penularan varian Delta setara dengan cacar air.

Kepala Tim Efektivitas Vaksis CDC Meredith McMorrow memaparkan hasil penelitian ini di AS, 29 Juli lalu. Dari dokumen penelitian itu, disebutkan varian Delta menghasilkan jumlah virus di saluran udara sebanyak 10 kali lipat lebih tinggi daripada yang terlihat pada orang yang terinfeksi varian Alpha.

Baca juga : Kejutan, Angkat Besi Sumbang Lagi Perunggu

Selain itu, varian Delta disebut lebih mungkin untuk menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksin. “Varian Delta lebih menular daripada virus yang menyebabkan MERS, SARS, Ebola, flu biasa, flu musiman dan cacar,” tulis dokemen tersebut seperti dikutip New York Times.

Dikutip dari New York Times, Direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan, seseorang yang teinfeksi dengan varian Delta mungkin lebih cenderung menyebabkan penyakit parah. Studi dari Kanada dan Skotlandia menemukan bahwa orang yang terinfeksi varian Delta lebih mungkin dirawat di rumah sakit, sementara penelitian di Singapura menunjukkan bahwa mereka lebih mungkin membutuhkan oksigen. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.