Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dipastikan Menteri Kesehatan

Sabar, Stok Vaksin Covid Masih Nyisa Buat Sebulan

Selasa, 27 Juli 2021 07:10 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keterangan pers mengenai PPKM Level 4 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/7/2021). (Foto: Humas Setkab/Agung)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keterangan pers mengenai PPKM Level 4 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (26/7/2021). (Foto: Humas Setkab/Agung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program vaksinasi Covid-19 nasional belum mencapai target satu juta dosis per hari. Saat ini, ketersediaan vaksin Covid-19 hanya 22 juta dosis.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, 22 juta dosis vaksin itu merupakan sisa dari total vaksin Covid-19 siap digunakan yang sudah diterima Indonesia kurang lebih 85 juta dosis. Sedangkan 63 juta dosis lagi telah terpakai. Diperkirakan, 22 juta dosis vaksin tak sampai sebulan.

Baca juga : Perangi Corona, FKPPI Gelar Vaksinasi Massal Di Hotel Sultan

“Kira-kira stok tidak sampai satu bulan. Kalau saya merasa stok itu sebenarnya sudah stretch, karena produksi vaksin kita 1,5 bulan,” kata Budi dalam konferensi pers virtual, kemarin.

Budi menjelaskan, meski Indonesia sudah kedatangan lebih dari 100 juta dosis vaksin, beberapa di antaranya masih merupakan bulk atau mentah yang perlu diolah kembali oleh PT Bio Farma. Sebab itu, jumlah vaksin jadi akan berkurang sedikit dari bulk yang didatangkan sebelumnya.

Baca juga : Menteri Desa Minta Ruang Isolasi Desa Terus Diaktifkan

Sebagaimana diketahui, saat ini Indonesia sudah memiliki 152.907.880 dosis vaksin, baik dalam bentuk jadi maupun bulk, yang didatangkan dari perusahaan farmasi Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm dan Moderna.

“Itu sebabnya kenapa kita hanya punya 85 juta, karena sisanya 20 juta masih dalam proses di pabrik, dibikin, dibuat quality assurance, baru nanti dapat bertahap setiap minggu,” jelas Budi.

Baca juga : Jokowi Happy Banget

Eks Direktur Utama Bank Mandiri ini juga meminta Pemerintah Daerah (Pemda) lebih sabar menghadapi animo masyarakat yang sudah mulai banyak ingin mendapatkan vaksin Covid-19.

Diakui Budi, lokasi vaksin Covid-19 memang banyak diberikan pada provinsi di Jawa-Bali. Sebab, provinsi itu untuk saat ini memiliki risiko peningkatan kasus Covid-19 dan kematian lebih besar dari yang lain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.