Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sejak Senin pekan lalu, Pemerintah telah menurunkan harga tes Polymerase Chain Reaction (PCR) menjadi Rp 495 ribu. Namun, sampai kemarin, masih ada klinik dan rumah sakit yang mematok harga tes PCR lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah. Kenapa penetapan harga PCR ini belum merata? Di mana biang keroknya ya?
Penurunan harga tes PCR itu ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan PCR, yang terbit 16 Agustus lalu. Tarifnya: sebelumnya sebesar Rp 900 ribu, turun menjadi Rp 495 ribu untuk wilayah Jawa-Bali dan Rp 525 ribu untuk luar Jawa-Bali.
Menyikapi kebijakan ini, sebagian klinik dan rumah sakit, langsung menurunkan tarif tes PCR. Namun, banyak juga yang bandel. Hal itu tidak hanya terjadi di daerah. Rumah sakit dan klinik di Jakarta juga, masih ada yang memasang harga di atas Rp 495 ribu.
Di Jakarta, beberapa klinik di Pondok Labu, dan Gambir masih memasang harga di atas Rp 500 ribu. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengakui fakta ini. Namun, Riza mengaku tidak bisa maksa-maksa klinik itu. Sebab, klinik itu milik swasta.
Riza berjanji akan mengupayakan agar harga tes PCR turun sesuai instruksi Presiden Jokowi. "Memang masih bervariasi. Insya Allah dalam waktu dekat nanti tercapai titik yang sama," kata Riza, di Jakarta, kemarin.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini mengungkapkan, Pemprov DKI belum mengeluarkan sanksi bagi pihak yang belum menerapkan harga tes PCR sesuai yang telah ditentukan. Saat ini, fokus Pemprov adalah menurunkan harga tes PCR dalam waktu dekat. Sebab, semakin turun harga tes PCR akan semakin membantu pemerintah dalam melakukan testing, tracing, dan treatment.
"Testing makin banyak makin cepat kita identifikasi dan segera putus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jakarta," ujarnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya