Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

NTB Bakal Bangun Gedung Perpustakaan Termutakhir Senilai Rp 15 M

Rabu, 25 Agustus 2021 16:41 WIB
Acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (25/9). (Foto: Dok. Perpusnas)
Acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (25/9). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengajak semua pihak untuk melakukan penguatan peran sisi hulu literasi. Jangan malah menyalahkan masyarakat atas rendahnya indeksliterasi.

Menurut Syarif Bando, peran para eksekutif, pelaku seni, sastrawan, dosen, budayawan, mesti diperkuat untuk pertumbuhan ekosistem literasi di Tanah Air dengan meningkatkan jumlah buku yang beredar di masyarakat. "Mereka harus membantu Indonesia lepas dari stigma rendahnya indeks literasi," ujar Syarif Bando, pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (25/9).

Menurutnya, Indonesia harus bangga karena memiliki nenek moyang pembaca. Sejarah membuktikan, tidak kurang dari 100 aksara daerah berhasil ditemukan sejak era kejayaan Nusantara.

Syarif Bando menerangkan, persoalan literasi bisa selesai jika para pelaku di sisi hulu mampu berkolaborasi dan bersinergi mengembangkan potensi kedaerahan (local wisdom) yang ditulis oleh orang lokal. Jika ini mampu dioptimalkan, Indonesia tidak akan mengalami kekurangan bahan bacaan dan rasio buku dengan jumlah penduduk secara bertahap teratasi.

Dukungan penuh pengembangan potensi kedaerahan ditunjukkan Perpusnas di hadapan Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Perpusnas secara khusus memberikan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan modern senilai Rp 15 miliar, bantuan pojok baca digital (POCADI) di tiga kabupaten/kota, dan bantuan koleksi bahan bacaan bagi 10 perpustakaan desa sebanyak masing-masing 500 eksemplar.

Zulkieflimansyah gembira mendapat dukungan ini. Dia pun melakukan langkah serupa dalam meningkatkan literasi masyarakat dengan meluncurkan kafe perpustakaan keliling (feeling). Feeling adalah bukti kolaborasi Dinas Perpustakaan NTB dengan Bank NTB Syariah. Feeling sejenis armada minibus perpustakaan yang sudah dilengkapi dengan digital library (NTB e-lib).

Dukungan senada juga disuarakan Ketua DPRD Provinsi NTB Baiq Isvie Rupaedah. Pihaknya akan mengawal program kerja pemerintah NTB yang berhubungan dengan peningkatan kualitas SDM. Menurutnya, melatih orang cerdas itu perlu ketekunan. Parameter SDM yang cerdas berkualitas adalah dari kebiasaan membaca.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perpusnas juga mengukuhkan Bunda Literasi Provinsi NTB periode 2021-2024 Niken Saptarini Widyawati. Niken diharapkan mampu menjadi role model dalam menumbuhkan kegemaran membaca khususnya di kalangan keluarga.

Bunda Literasi berpendapat bahwa peningkatan literasi harus melibatkan seluruh elemen. Budaya baca yang kuat diawali dengan minat baca yang kuat pula. Itu harus timbul dari dirinya sendiri sehingga pada akhirnya menjadi kebiasaan. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.