Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Bukan Cuma 4, Ini 6 Pembantu Patrick Kluivert Poles Timnas
- Baru Dipanggil Masuk Timnas, Neymar Malah Cedera
- Alhamdulillah, Joey, Dean Dan Emil Audero Resmi Bisa Bela Timnas Indonesia
- Telkom Akses Bantu Rumah Ibadah & Panti Asuhan di Berbagai Daerah
- Liga Europa: Man United, Spurs Dan Lazio Lolos Perempat Final
Jubir Kemenkes: Vaksin Nusantara Bersifat Individual, Tak Dapat Dikomersilkan
Minggu, 29 Agustus 2021 09:59 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi angkat bicara soal vaksin Nusantara, yang dapat diakses oleh masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.
Penelitian tersebut berdasarkan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian Kesehatan dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat terkait 'Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2', pada April lalu.
Baca juga : Tanpa Pemain Asing, Persik Kediri Siap Tarung Di Kompetisi Liga 1
''Masyarakat yang menginginkan vaksin Nusantara atas keinginan pribadi, nantinya akan diberikan penjelasan terkait manfaat hingga efek sampingnya oleh pihak peneliti. Jika pasien tersebut setuju, maka vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut,'' ujar dr. Nadia.
Ditegaskan, vaksin Nusantara tidak dapat dikomersialkan lantaran autologus atau bersifat individual.
Baca juga : Gencarkan Vaksinasi Massal, MRT Jakarta Sabet Penghargaan
''Sel dendritik bersifat autologus. Artinya, dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri. Sehingga, tidak bisa digunakan untuk orang lain. Jadi, produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri,'' jelas dr. Nadia. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya