Universitas BSI Latih Public Speaking Para Anggota Karang Taruna

RM.id  Rakyat Merdeka - Public speaking merupakan salah satu keterampilan yang penting dimiliki para milenial. Public speaking bermanfaat sebagai cara untuk mengungkapkan berbagai ide, pemikiran, hingga menjual jasa dan produk ke berbagai jaringan. Bahkan, dengan kemampuan public speaking, rasa percaya diri meningkat.
 
Mengingat pentingnya peningkatan kemampuan public speaking, para dosen dan mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) melakukan pengabdian masyarakat dengan judul “Peningkatan Kemampuan Public Speaking untuk Pemuda di Masa Pandemi”. Acara dilakukan secara virtual dan diikuti para pemuda-pemudi yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Parakan, Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
 
Dengan pengabdian masyarakat, khususnya pelatihan public speaking ini, diharapkan para anggota Karang Taruna dapat memahami dan menguasai teknik berbicara di depan umum, terutama pada forum resmi. Selain itu, peserta juga dapat memahami berbagai hal yang harus diperhatikan mulai sebelum melakukan public speaking, menguasai berbagai metode public speaking, hingga tips untuk mengatasi berbagai hambatan yang biasanya terjadi ketika melakukan public speaking.
 
“Berbagai teknik dan tips menjadi public speaker itu sudah banyak bertebaran di media sosial maupun referensi buku. Tapi, yang tidak kalah penting adalah kita harus memperbanyak referensi lewat membaca buku, nonton film, hingga mendengarkan berbagai kajian maupun seminar untuk menambah bank memori pikiran kita,” kata dosen Komunikasi Universitas BSI Elpa Hermawan, yang ditunjuk menjadi pembicara, Sabtu (11/9).
 
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diketuai Danang Dwi Harmoko. Selaku tutor adalah Elpa Hermawan dan didampingi Septiany Islamia Dika dan Prana Pamungkas. Danang Dwi Harmoko berharap, para anggota Karang Taruna mampu memahami, menguasai, serta mempraktikkan strategi-strategi penyampaian public speaking. 
 
Materi yang disampaikan mengenalkan teori Lasswell yang sangat praktis untuk dipelajari masyarakat umum. “Untuk menjadi public speaker yang baik, minimal kita bisa menjawab pertanyaan: who says what in which channel to whom with what effect (siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa),” ucapnya.

Baca juga : Pevita Pearce, Makin Mesra Dengan Arsyah

Selama pelatihan, para peserta sangat antusias dan aktif untuk berdiskusi. Dalam acara tersebut, para peserta diberikan kesempatan memberikan testimoni melalui isian audio langsung maupun mengisi inbox Zoom. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.