Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi La Nina, Ganjar Siapkan Personel Untuk Siaga Bencana

Selasa, 9 November 2021 19:42 WIB
Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana pada Musim Hujan dan Dampak La Nina Jateng, di, Selasa (9/11).
Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana pada Musim Hujan dan Dampak La Nina Jateng, di, Selasa (9/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Memasuki musim hujan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyiagakan personelnya. Hal itu untuk menguatkan kesiapan menghadapi situasi terburuk ketika terjadi bencana alam.

“Kita menyiagakan seluruh pasukan untuk siap menghadapi situasi yang terburuk,” kata Ganjar usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana pada Musim Hujan dan Dampak La Nina Jateng, di halaman kantornya, Selasa (9/11).

Menurut Ganjar, hal yang paling penting dalam kesiapsiagaan adalah edukasi, termasuk dalam menggunakan Early Warning System (EWS). Ia mencontohkan, alat yang paling sederhana, yakni kentongan serta ilmu titen.

Baca juga : Hindari Kedaluwarsa, Ganjar Perintahkan Vaksin Lekas Disuntikkan

“Kalau di desa itu semua memahami, mengingat, kalau cuaca ini harus seperti apa dan seterusnya,” imbaunya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jateng, Safrudin mengatakan, pihaknya juga telah memasang EWS di beberapa titik, untuk menandai adanya longsor.

“EWS kita ada yang kita pasang dari BPBD. Early warning system untuk longsor, jadi kita pasang di beberapa titik,” kata Safrudin.

Baca juga : Ganjar Pastikan APBD Untuk Stimulus Ekonomi Selama Pandemi

Ditambahkan, BPBD juga akan melakukan perbaikan EWS seperti yang ada di Wonosobo. Namun, dia berharap masyarakat ikut merawat alat pendeteksi dini bencana itu.

“Masyarakat mungkin kurang tahu fungsinya. Padahal itu untuk melindungi mereka. Membuat mereka tidur nyenyak ketika musim hujan. Kadang-kadang sering bunyi. Padahal bunyi kan untuk mengingatkan mereka bahwa ada pergerakan tanah,” jelasnya.

Safrudin menyebutkan ada sekitar 9.631 orang relawan yang sudah disiapkan dengan berbagai kecakapan masing-masing sesuai bidangnya, termasuk peralatan. Mereka akan siaga menghadapi potensi bencana alam seperti banjir, hingga longsor. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.