Dark/Light Mode
DAUD FADILLAH
Sebelumnya
Saya cuma mengisi waktu luang jika sedang tak ada pekerjaan kantor, meski ujung ujungnya saya dapat duit tambahan dari menjual rongsokan. Tapi, entah kenapa, menjelang pertengahan Desember lalu, saya agak malas menjual rongsokan, meski tetap semangat mengumpulkannya.
“Mungkin karena habis dapat bonus akhir tahun dari kantor, jadi malas menjual rongsokan,” gumam saya sembari cengar-cengir sendirian. Hasrat saya kali itu tidak menjual, tapi mencontek sedekah rongsokan seperti yang dilakoni Mas Slamet dan istrinya.
Baca juga : Belum Mikirin Revans Sama GGG
Sekali-sekali, saya ingin belajar menyedekahkan rongsokan yang saya kumpulkan dari sekitar tempat tinggal saya kepada pemulung sejati. Pemulung yang benar-benar menggantungkan hidupnya dari memulung. Bukan pemulung iseng-iseng seperti saya, yang masih punya gaji dari kantor. Yang niat awalnya sekadar membersihkan lingkungan sekitar rumah.
Waktu terus berlalu, hingga awal Januari ini, niat saya menyedekahkan rongsokan yang saya kumpulkan sejak awal Desember, belum terlaksana. Bahkan, hari ini, saya berencana menjualnya. “Saya gagal mencontek kebaikan Mas Slamet. Saya masih mata duitan,” batin saya sambil senyam-senyum sendirian.
Baca juga : Kampanye Untuk Rakyat
Lalu, batin saya sok membela diri sendiri. Kata saya dalam hati, meski tak tergolong orang baik seperti Mas Slamet, setidaknya saya sedikit membantu Pak Anies, Gubernur Jakarta. Sedikit membantu supaya got di depan rumah saya tidak mampet. Berharap jalan di depan rumah saya tidak banjir. Ini kan musim hujan. Kasihan Pak Gubernur, kalau sampai ikut ngurusin kebersihan got kecil di depan rumah saya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
