Dark/Light Mode

Tahun Baru 2019 Tanpa Terompet

Kamis, 3 Januari 2019 09:35 WIB
Ngopi - Tahun Baru 2019 Tanpa Terompet
Catatan :
MUHAMAD FIKY

RM.id  Rakyat Merdeka - Ada hal yang berbeda dari Perayaan Tahun Baru 2019, tepatnya Kantor Pusat Wadah Da’wah Islamiyah (Wahdi Center), di Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Kota Bekasi. Kebetulan lokasinya, dekat tempat tinggal saya.  Jika biasanya tiupan terompet dan percikan kembang api ramai di dae­rah tersebut, maka Senin malam (31/12), suara terompet maupun kembang api di sana jarang sekali terdengar.   

Generasi muda milenial yang terga­bung dalam Wahdi Center ini lebih tertarik melakukan kegiatan ekonomi dan sosial melalui Gerakan Sedekah Sehari Seribu (Gassebu), ketimbang meniup terompet dan kembang api. Mereka juga tidak tertarik dengan kegiatan politik. Meski hingar bingar politik terjadi di mana-mana. Gerakan seribu yang dipimpin oleh Wahyudi Abdul Madjid ini lagi  me­nyi­apkan kegiatan Latihan Dasar Ke­pe­mimpinan (LDK). LDK ini akan dila­ku­kan pada pertengahan Januari 2019. 

Baca juga : Tahun Baru 2019, SBY Nasehati Jokowi & Prabowo

Peserta yang ikut, mulai dari anak yang putus sekolah, anak jala­nan, mantan preman dan mantan napi. Me­reka semua adalah anggota kelu­ar­ga besar Wahdi Center.  Bahkan Wakil Walikota Bekasi, Try Adhianto juga bergabung menjadi anggota gerakan seribu Wahdi center. Pa Tri sangat mendukung gerakan so­sial ini. Gerakan seribu ini harus men­jadi penggerak roda ekonomi rak­yat di wilayah Kota Bekasi.  

Untuk peserta LDK, mereka akan diberikan edukasi untuk menjadi ge­nerasi muda yang kreatif, inovatif, pro­duktif dan mandiri. Kegiatan LDK ini sekaligus untuk mencetak ca­lon pemimpin muda bertegritas. 

Baca juga : BRI Siapkan Rp 49,2 Triliun

Dalam pantauan saya, gerakan sosial yang baru setahun berdiri ini semakin massif di Kota Bekasi hingga Jakarta Timur. Ada sekitar 10.000 kaleng sedekah seribu yang ditebar ke sejumlah wilayah. Targetnya, akan ditebar di seluruh ibu kota Jakarta.  

Wahyudi Abdul Madjid, adalah sar­­jana agama jebolan Universitas Islam As-syafi’iyah ini adalah teman ngo­pi bareng saya, di saung Wahdi ber­sama anggota Wahdi Center.  Kami selalu nongkrong pada ma­lam hingga pagi hari sambil ngobrol-ngobrol, mulai dari masalah ekonomi, budaya, sosial, hingga politik sambil ditemani kopi hitam pait dan indomie rebus.

Baca juga : Tahun 2019, 9 Juta Lahan Rakyat Disertifikasi

Dalam obrolan, putra betawi ini se­lalu bilang bahwa gerakan seribu lahir untuk membangun keman­di­­rian ekonomi kerakyatan di daerah. Gerakan sosial juga untuk menga­jarkan anak-anak sejak dini bersedekah dengan menyisihkan uang jajannya sebesar seribu setiap hari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.