Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Ada hal yang berbeda dari Perayaan Tahun Baru 2019, tepatnya Kantor Pusat Wadah Da’wah Islamiyah (Wahdi Center), di Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Kota Bekasi. Kebetulan lokasinya, dekat tempat tinggal saya. Jika biasanya tiupan terompet dan percikan kembang api ramai di daerah tersebut, maka Senin malam (31/12), suara terompet maupun kembang api di sana jarang sekali terdengar.
Generasi muda milenial yang tergabung dalam Wahdi Center ini lebih tertarik melakukan kegiatan ekonomi dan sosial melalui Gerakan Sedekah Sehari Seribu (Gassebu), ketimbang meniup terompet dan kembang api. Mereka juga tidak tertarik dengan kegiatan politik. Meski hingar bingar politik terjadi di mana-mana. Gerakan seribu yang dipimpin oleh Wahyudi Abdul Madjid ini lagi menyiapkan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK). LDK ini akan dilakukan pada pertengahan Januari 2019.
Baca juga : Tahun Baru 2019, SBY Nasehati Jokowi & Prabowo
Peserta yang ikut, mulai dari anak yang putus sekolah, anak jalanan, mantan preman dan mantan napi. Mereka semua adalah anggota keluarga besar Wahdi Center. Bahkan Wakil Walikota Bekasi, Try Adhianto juga bergabung menjadi anggota gerakan seribu Wahdi center. Pa Tri sangat mendukung gerakan sosial ini. Gerakan seribu ini harus menjadi penggerak roda ekonomi rakyat di wilayah Kota Bekasi.
Untuk peserta LDK, mereka akan diberikan edukasi untuk menjadi generasi muda yang kreatif, inovatif, produktif dan mandiri. Kegiatan LDK ini sekaligus untuk mencetak calon pemimpin muda bertegritas.
Baca juga : BRI Siapkan Rp 49,2 Triliun
Dalam pantauan saya, gerakan sosial yang baru setahun berdiri ini semakin massif di Kota Bekasi hingga Jakarta Timur. Ada sekitar 10.000 kaleng sedekah seribu yang ditebar ke sejumlah wilayah. Targetnya, akan ditebar di seluruh ibu kota Jakarta.
Wahyudi Abdul Madjid, adalah sarjana agama jebolan Universitas Islam As-syafi’iyah ini adalah teman ngopi bareng saya, di saung Wahdi bersama anggota Wahdi Center. Kami selalu nongkrong pada malam hingga pagi hari sambil ngobrol-ngobrol, mulai dari masalah ekonomi, budaya, sosial, hingga politik sambil ditemani kopi hitam pait dan indomie rebus.
Baca juga : Tahun 2019, 9 Juta Lahan Rakyat Disertifikasi
Dalam obrolan, putra betawi ini selalu bilang bahwa gerakan seribu lahir untuk membangun kemandirian ekonomi kerakyatan di daerah. Gerakan sosial juga untuk mengajarkan anak-anak sejak dini bersedekah dengan menyisihkan uang jajannya sebesar seribu setiap hari.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.