Dark/Light Mode
RM.id Rakyat Merdeka - Di Pasar Tomas, Tanah Abang, Jakarta, ada seorang pedagang gorengan. Namanya Ibu Wasriyah, usianya sekitar 53 tahun. Dia berasal dari Tegal. Lapak dagangannya, menumpang di warung makan milik ibu mertua saya.
Baca juga : Hemas Bikin Malu Orang Yogya
Sudah hampir 3 tahun Bu Sriyah-panggilannya, dagang di sana. Gorengan spesialnya ; Tahu Aci khas Tegal. Tahu goreng yang di atasnya menempel adonan tepung kanji. Orang Jakarta menyebut adonan kanji ini dengan cireng. Jadi, Tahu Aci itu, tahu goreng dengan cireng di atasnya. Harganya seribu per buah. Beli 10 ribu, dapat bonus satu, he he he.
Baca juga : Biaya Politik Makin Tinggi
Tapi sekarang saya tidak bahas soal gorengannya. Begitu pun soal Tahu Aci. Saya fokus pada Bu Sriyah aja. Khususnya dikaitkan dengan politik. Terus apa hubungannya? Begini. Pada tanggal 16 Desember lalu, saat saya mampir ke warung makan mertua saya. Bu Sriyah ini pulang kampung. Cuma dua hari. Tanggal 16 sore pulang. Tanggal 17 malam sudah sampai Jakarta lagi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.