Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Corona Oh Corona

Kamis, 12 Maret 2020 00:52 WIB
Ngopi - Corona Oh Corona
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Corona oh corona. Namamu menjadi buah bibir belakangan ini. Bahkan, saat engkau belum tiba di negaraku. Begitu engkau tiba, masyarakat kebingungan. Takut. Khawatir. Serba salah.

Sampai akhir Februari, banyak yang bertanya, heran, penasaran, bahkan nggak percaya jika virus bernama Covid-19 ini belum ada di Indonesia. Baik dari negara lain, maupun warga negara sendiri. Secara, banyak seliweran warga negara China di Indonesia. Atau anggapan apa pun saat itu.

Joke yang beredar pun beragam. Misalnya, corona nggak mungkin hinggap di tubuh orang Indonesia. Karena imunnya kebal. Sering makan boraks, formalin, plastik, dan lain sebagainya. Tapi, saat virusnya bener ada, semua panik.

Baca juga : Ajak Anak ke Tempat Umum, Jangan Panik!

Senin (2/3), Pemerintah mengumumkan dua orang Indonesia positif corona. Keduanya warga Depok, Jawa Barat. Di hari itu juga, Depok tenar. Namanya beredar di dunia. Lewat jagat maya. Jadi tranding topic di Twitter. Jadi bahan bully-an. Kebetulan, saya tinggal di Depok. Bingung mau bilang apa.

Hari itu, saya di kantor. Panik sih nggak terlalu, cuma mau ngeliat keadaan orang rumah. Jam 3 sore saya pulang. Belum waktunya jam pulang kerja. Tapi sepanjang Jalan Pondok Indah sampai Cinere, padat. Pas melintas di Cinere Mall, lebih kaget lagi. Banyak mobil yang di dalamnya ngangkut mie instan berkardus-kardus.

Masker pun mendadak langka. Sekali pun ada, harganya berlipat ratusan persen. Banyak yang nimbun. Harga bumbu dapur layaknya hidangan di hotel bintang lima. Melonjak. Semua panic buying. Nggak lama, banyak imbauan jangan panik. Mulai dari pemerintah, sampai ke level RT.

Baca juga : Gagal Nonton Konser Musisi Mancanegara

Jumat (6/3) saya ke masjid, Jumatan. Khatibnya update info. Bahas wabah. Beliau menjelaskan kisah Khalifah Umar Bin Khatab ke Syam. Saat itu, ada wabah. Bisa dibilang saat ini kolera. Umar bimbang, apa yang mesti dilakukannya.

Singkat cerita, ada Abdurrahman bin Auf datang. "Saya tahu tentang masalah ini. Saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda. 'Jika kalian berada di suatu tempat (yang terserang wabah), maka janganlah kalian keluar darinya. Apabila kalian mendengar wabah itu di suatu tempat, maka janganlah kalian mendatanginya," terang Abdurrahman.

Kesimpulan khutbahnya, mengimbau kita tidak perlu panik. Karena segala sesuatu kehendak Allah. Sebagai hamba, kita hanya bisa ikhtiar dan menyerahkan diri kepada Allah. Kita juga harus optimis ke pemerintah bisa nyelesain persoalan ini.

Baca juga : Ayip Abbas yang Kukenal

Nur Rochmannudin, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.