Dark/Light Mode

Nggak Berani ke Singapura

Selasa, 3 Maret 2020 00:53 WIB
Ngopi - Nggak Berani ke Singapura
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Yudha, temen saya, punya paman yang tinggal di luar negeri. Istri pamannya kerja di sebuah bank swasta milik Indonesia di Singapura. Tantenya ini sudah lama kerja di bank tersebut, tapi dia lamanya di cabang Hong Kong. Nah, sekitar dua bulan lalu dia dipindahin ke Singapura.

Meski hubungan darah pamannya dan keluarga Yudha ini nggak deket, tapi hubungan sosialnya deket. Katanya, dulu waktu pamannya mencari kerja di Jakarta, pamannya ini menginap di rumah Yudha. Selama ini pun pamannya suka main ke rumah dan menghadiri berbagai acara keluarga Yudha.

Beberapa waktu lalu, Yudha disuruh nengokin tante dan pamannya ke Singapura. Sebab, satu-dua tahun belakangan ini memang mereka jarang ketemu. Maklum, sekarang keluarganya sudah pindah ke luar negeri.

Baca juga : Ribet, Capek, Tapi Seru

"Terus kapan rencananya lu mau jenguk? Kalau setelah bulan ini gua bisa temenin, asal pesawat PP sama penginepan aman," tanya saya sembari bercanda. Tapi, ternyata dia belum punya rencana untuk nengok pamannya itu. Padahal kedua orang tuanya sudah nyuruh.

"Nanti ajalah, nunggu situasi aman. Nunggu nggak ada kasus corona lagi," jawab Yudha.

Saya pun menjelaskan, bahwa menurut beberapa peneliti Harvard University, kemampuan Singapura untuk mendereksi Virus Corona adalah yang paling canggih. Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, persentase keberhasilan Singapura untuk mendeteksi orang yang terinfeksi corona lebih tinggi dari pada negara lain di dunia.

Baca juga : Curhat Driver Ojol

"Jadi penangannnya pasti bisa lebih cepat dan nggak membahayakan nyawa," ucap saya sambil menjelaskan berita yang saya baca beberapa waktu lalu. "Selain itu, WNI yang terinfeksi corona kan sudah sembuh dari minggu lalu. Jadi kayaknya aman deh kalau mau ke sana," tambah saya untuk meyakinkan Yudha.

Sayangnya, dia tetap enggan pergi karena masih khawatir bisa terinfeksi. Karena memang kasus infeksi virus corona masih terus terjadi. Contohnya, di Korea Selatan, terjadi lonjakan kasus infeksi baru. Di Eropa, virus corona juga sudah mulai menyebar. Di Indonesia juga sudah ada. Dua orang warga Depok dipastikan positif corona.

Dengan perkembangan saat ini, saya juga tidak terlalu ngotot untuk membujuk. Memang, jaga-jaga lebih baik. 

Baca juga : Sering Banjir, Pikir Dulu Deh Sebelum Ke Jakarta

Nanda Prananda, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.