Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Terpilhnya Pontjo Sutowo Jadi Ketum FKPPI 2021-2026

Kamis, 23 Desember 2021 10:21 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) saat menghadiri pembukaan Munas X FKPPI. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) saat menghadiri pembukaan Munas X FKPPI. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung terpilih kembalinya Pontjo Sutowo sebagai Ketua Umum Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI Polri dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) periode 2021-2026, berdasarkan hasil Musyawarah Nasional (Munas) X FKPPI, di Jakarta, 20-22 Desember 2021. Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini yakin, sosok Pontjo mampu membawa FKPPI, yang saat ini sudah berusia 43 tahun, menjadi organisasi kemasyarakatan yang tetap berada di garis terdepan dalam melakukan berbagai aksi bela negara.

"Sebagaimana disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD saat mewakili Presiden Joko Widodo dalam membuka Munas X FKPPI, bahwa FKPPI harus selalu menjadi Ormas yang merekatkan ikatan kebangsaan, sesuai dengan semangat bela negara yang diwarisi para orangtua kita di TNI-Polri. Sosok Pak Pontjo Sutowo dengan berbagai rekam jejak yang dimilikinya, akan mampu membawa kiprah FKPPI menjadi semakin berkibar," ujar Bamsoet, usai mengikuti penutupan Munas X FKPPI secara virtual dari Bali, Rabu (22/12).

Baca juga : Jokowi Dianggap Tepat Pilih Prabowo Jadi Menhan

Turut hadir antara lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Sapriadi, serta Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, tidak hanya sukses membangun Indonesia melalui jalur di dunia usaha dengan membuka banyak lapangan pekerjaan serta menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Indonesia (HIPMI), Pontjo juga sukses membangun Indonesia melalui jalur politik. Antara lain menjadi anggota MPR hingga menjadi Bendahara Umum Partai Golkar.

Baca juga : Bamsoet Dukung Gelaran 2nd AAYG Di Bandung

"Tidak hanya itu, beliau juga sukses membangun Indonesia melalui jalur ilmu pengetahuan dengan menjadi Ketua Umum Aliansi Kebangsaan, yang aktif menyelenggarakan berbagai diskusi bersama Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Yayasan Suluh Nuswantara Bhakti (YSNB), Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), hingga MPR RI dan berbagai kementerian serta lembaga negara lainnya," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mengingatkan, berbaurnya ancaman militer dan non-militer menyebabkan pergeseran paradigma dalam konsepsi mengenai keamanan nasional, yang tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional. Melainkan bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis. Di sinilah pentingnya membangun semangat bela negara, sekaligus memperkuat benteng ideologi melalui wawasan kebangsaan.

Baca juga : Bamsoet Dukung Upaya BNPB Tangani Korban Erupsi Gunung Semeru

Bamsoet menegaskan, bela negara adalah usaha yang bersifat kolektif. Sistem pertahanan negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya. Kunci sukses bela negara adalah terwujudnya sinergi dan soliditas dari seluruh elemen penopang sistem pertahanan negara tersebut.

"Sistem pertahanan negara yang kita bangun telah disesuaikan dengan jenis dan potensi ancaman yang akan dihadapi. Misalnya dalam menghadapi ancaman militer, TNI berada di garda terdepan sebagai komponen utama, dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung bela negara lainnya seperti FKPPI," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.